Malang-Canopy. Kamis (10/6) Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan mengdatangi Gedung DPRD Kabupaten Malang. Pihaknya merespon adanya wacana Pemerintah Kabupaten Malang untuk mengalihfungsikan beberapa daerah di Malang Selatan untuk perkebunan kelapa sawit. Hal itu disampaikan oleh Sanusi pada Desember 2019 bahwa budidaya sawit beserta pabrik untuk mengembangkan energi biosolar dan biopremium akan direalisasikan pada lahan seluas 60.000 Ha.
Pada periode 2012-2015 daerah Malang Selatan sudah pernah dijadikan uji coba budidaya sawit oleh pihak swasta, namun hasilnya tidak menguntungkan akibat minimnya produktivitas serta banyak petani yang terlibat akhirnya menyerah. Hal itu disampaikan oleh Atha Nursasi selaku jubir Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan kepada awak Canopy “Beberapa ada temen-temen dari Sumbermanjing, Kepanjen hingga para nelayan ikut bergabung dalam aliansi. Banyak orang telah menyaksikan perkebunan sawit yang dulu mengalami kegagalan dan pemerosotan. Sebenernya proyek ini sudah pernah dilakukan sekitar tahun 2012 sampai 2015 cuman kan gagal total. Tapi dulu itu dikelola oleh pihak swasta, sekarang pemerintah coba untuk mewacanakan lagi.”
Wilayah Malang Selatan adalah kawasan yang memiliki hutan lindung dengan biodiversitas yang beragam, sebagai habitat dari berbagai flora dan fauna. Wacana pengembangan sawit ini diduga akan menyasar daerah hutan lindung yang seharusnya dilindungi. Kehilangan kawasan hutan mengakibatkan hilangnya pengikat karbon, jasa lingkungan dan upaya untuk penuntasan terhadap kekeringan menjadi terhambat. Padahal masalah kekeringan selalu terjadi setiap musim kemarau tiba. Menurut Aliansi Selamatkan Malang Selatan menjadikan wilayah Malang Selatan sebagai perkebunan sawit merupakan kesalahan fatal, dikarenakan kebijakan tersebut akan menyebabkan bencana dikemudian hari. Maka dari itu, Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan mengajukan beberapa tuntutan dan permintaan yang diantaranya adalah :
- Membatalkan rencana budidaya sawit di Malang Selatan karena bertentangan dengan daya dukung wilayah dan kondisi terkini kawasan Malang Selatan yang rentan.
- Membuat perencanaan tata ruang di wilayah Malang Selatan dengan tumpuan utama adalah kawasan perlindungan untuk menjaga jasa lingkungan.
- Merehabilitasi dan merestorasi kawasan hutan di Malang Selatan berbasis partisipasi
- Memilih alternatif ekonomi yang berkelanjutan yakni budidaya tanaman pohon buah-buahan tropis dan ekowisata yang lebih nyata menguntungkan untuk rakyat.
- Menjamin kehidupan rakyat agar mendapatkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berkelanjutan.
Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan juga meminta pihak DPRD Kabupaten Malang untuk bersikap tegas untuk permasalahan ini. “Dari DPRD sebenernya kami minta untuk bersikap tegas, mengenai persoalan ini. Namun dari hasil pertemuan tadi belum ada titik terang dari DPRD, apakah akan menolak atau seperti apa? Tetapi beliau akan mempertimbangkan apa yang kami sampaikan. Pertimbangan-pertimbangan itu akan kami follow up kembali 1-2 hari kedepan. Akan ada pertemuan berikutnya bersama ketua DPRD beserta komisinya yang berurusan dengan persoalan ini,” Tutur Atha Nursasi.
Penulis : Rahmanda Sukma Jati
Editor : Shanti Ruri Pratiwi
Gambar diperoleh dari Agus Supriadi/Memoradum.co.id.