Site icon Persmacanopy.com

Gemerlap Grand Final Putra Putri Pertanian 2025: Ajang Talenta Mahasiswa FP UB

Malang – Minggu (25/05/2025), Malam puncak Grand Final Putra Putri Pertanian (PPP) 2025 sukses digelar di UB TV, Gedung Balai Senat lantai 2 Universitas Brawijaya. Sebanyak 12 finalis dari Fakultas Pertanian memperebutkan gelar bergengsi sebagai representasi mahasiswa inspiratif dalam ajang yang telah berjalan selama enam tahun ini. Savvy Amru Khaqiqi (mahasiswa Agribisnis 2024) dan Dyah Ayu Maharani Putri (mahasiswi Agribisnis 2024) dinobatkan sebagai Winner PPP 2025 pada malam penghargaan yang penuh antusiasme ini.

Ajang bergengsi ini merupakan program kerja dari PSDM BEM Fakultas Pertanian UB. Tujuannya untuk mencari menjaring mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan berintegritas. Kriteria yang dicari tidak hanya unggul secara akademik. Namun juga memiliki soft skill, etika, dan pemahaman mengenai isu isu pertanian dan sosial terkini. Melalui ajang ini diharapkan munculnya figur-figur inspiratif yang mampu menjadi panutan dan membawa nama baik Fakultas Pertanian.

Putra Putri pertanian berperan penting dalam menjalankan tugas sebagai master of ceremony dan moderator saat ada kegiatan kampus. Dimana mengandalkan koordinasi dan kolaborasi antara fakultas dan putra putri pertanian. Selain itu putra putri pertanian akan dikirim ke putra putri brawijaya untuk diarahkan ke dalam ajang masing masing. Sebelum malam Grand Final, seluruh finalis mengikuti proses karantina intensif selama empat kali setiap akhir pekan, sebagai bagian dari pembekalan dan penilaian dari para dewan juri.

Tiga juri yang turut memberikan penilaian malam itu adalah Wisynu Ari Gutama, S.P., MMA. (Dosen Fakultas Pertanian UB), Irgi Rayvinza (Wakil IV Raka Jawa Timur), dan Dr. Fitria Dina Riana, S.P., M.P. (Dosen Fakultas Pertanian UB). Menurut Irgi, kriteria penilaian meliputi brain, behavior, dan brave, yang dikombinasikan dengan aspek pengelolaan waktu dan manajemen emosi. “Karena kita masih di lingkup kampus, maka pengetahuan merepresentasikan mahasiswa pertanian itu sendiri sangat penting. Tidak hanya soal pertanian, tapi juga isu-isu tren saat ini,” ungkap Irgi.

Ketua Pelaksana, Keysa Ramadhani, mengungkapkan bahwa PPP tahun ini memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya dari segi seleksi yang kini tidak lagi melibatkan kategori mahasiswa berprestasi (mawapres). “Mawapres kini dipegang oleh Kementerian Riset Inovasi dan Karya BEM FP UB. Tantangan kami tahun ini cukup banyak, mulai dari kurangnya minat peserta di awal, hingga benturan jadwal dengan UTBK dan praktikum. Tapi dengan persiapan sejak Maret, alhamdulillah malam ini bisa berjalan sukses,” ujar Keysa.

Selain Winner, ajang ini juga menganugerahkan gelar untuk kategori Putra Putri Terfavorit, Berbakat, Intelegensia, serta para runner-up. Anjar Rahman dan Gracella Manalu, yang dinobatkan sebagai Putra Putri Intelegensia, mengaku banyak mendapat pelajaran dari ajang ini. “Saya ikut PPP untuk mengasah soft skill seperti kepemimpinan dan public speaking, sekaligus ingin menjadi delegasi positif bagi Fakultas Pertanian,” ujar Anjar. Sementara Gracella menambahkan, “Saya awalnya tidak terlalu akrab dengan dunia beauty, tapi dari sini saya belajar banyak, mulai dari materi isu pertanian hingga manajemen waktu.”

Kegiatan Grand Final ini menjadi momen yang tidak hanya membanggakan peserta, tetapi juga mempererat relasi antar mahasiswa Fakultas Pertanian. “Harapan saya, kegiatan ini memberikan kesan yang mendalam bagi semua pihak yang terlibat, serta menjadi wadah untuk pengembangan diri yang lebih baik,” tutup Keysa.

Sebagai tambahan, PPP telah menjadi agenda tahunan yang konsisten menghadirkan figur-figur inspiratif dari kalangan mahasiswa. Di balik panggung yang gemerlap, ajang ini menunjukkan bahwa mahasiswa pertanian bukan hanya mampu dalam bidang akademik, tetapi juga dapat tampil elegan, cerdas, dan berdampak positif di lingkungannya.

Penulis: Muhammad Ihza Ezra Saputra dan Imma Nastiti Indra Sari

Editor: Muhammad Ihza Ezra Saputra

Gambar: Muhammad Ihza Ezra Saputra

 

Exit mobile version