Malang, CANOPY – Jumat (1/5), bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, para jurnalis yang hadir pada aksi demo buruh di depan Balai Kota Malang juga melakukan aksi demo. Mereka berorasi karena mereka merasa bahwa jurnalis juga buruh. Para jurnalis yang hadir juga melakukan aksi pengumpulan kartu identitas mereka.
Salah satu tuntutan mereka yaitu nasib upah kerja. “Tanggung jawab serta tugas jurnalis yang cukup berat sehingga upah jurnalis harus sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab,” ujar salah satu koordinator aksi.
Dalam aksinya, koordinator menambahkan, nasib jurnalis selama ini tidak tersentuh. Jurnalis adalah pilar keempat demokrasi. Sehingga pemerintah juga harus memperhatikan nasib jurnalis yang menjadi salah satu pilar demokrasi. “Selama ini nasib jurnalis tidak tersentuh, kami sering meliput nasib buruh tetapi nasib kami sendiri tidak tersentuh,” katanya.
Dalam aksi tersebut, hadir berbagai elemen jurnalis. Salah satu elemen jurnalis yaitu lembaga pers mahasiswa. Bayu Mubarok sebagai salah satu anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Perspektif FISIP UB sempat memberikan orasi. Bayu menyebutkan bahwa dalam lingkup kampus telah terjadi intimidasi terhadap lembaga pers mahasiswa. “Padahal kami sebagai humas mereka (civitas akademik. red), tetapi keadilan tidak kami dapatkan,” kata Bayu.
Reporter: Nur Dian Laksono