Universitas Brawijaya resmi menggelar rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada tanggal 12 hingga 14 Agustus 2024. Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya atau biasa disebut RAJA Brawijaya dilakukan secara hybrid. Sebanyak 14.821 mahasiswa siap memulai babak baru dalam perjalanan akademik mereka.
Para mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 tersebar di 18 fakultas yang terdiri dari jenjang diploma hingga sarjana. Dalam upaya mewujudkan kampus inklusif, Universitas Brawijaya juga menerima 15 penyandang disabilitas yang tersebar dalam 12 program studi. Hal ini merupakan komitmen kampus untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua calon mahasiswa.
Pembukaan PKKMB diawali dengan opening ceremony di lapangan rektorat yang berlangsung secara meriah dengan mengusung tema “Membangun Karakter Mulia dan Green Inovation untuk Indonesia Emas 2045″. Tema tersebut merupakan harapan untuk Aradhana 62 agar dapat merealisasikan dan mengaktualisasikan poin-poin Tridharma perguruan tinggi serta berpegang teguh pada Pancasila. Opening ceremony ini berlangsung secara meriah dan dihadiri pula oleh jajaran Rektor, Senat, dan Dekan Universitas Brawijaya. Opening ceremony ini sukses dilaksanakan oleh panitia RAJA Brawijaya yang diketuai M. Zaky Ibrahim.
Pembukaan PKKMB dilakukan secara meriah dengan dukungan penampilan dari berbagai UKM di Universitas Brawijaya, seperti Reyog Brawijaya, Marching Band, Paduan Suara Mahasiswa (PSM), dan Basic Shooting Club. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh selebrasi perdamaian dunia dengan mengibarkan bendera Palestina yang dilaksanakan oleh Aradhana 62 untuk mendukung Palestina dalam isu kemanusiaan. Opening ceremony ditutup dengan kegiatan flash mob jinggle Raja Brawijaya yang diikuti oleh para Aradhana 62 dan panitia.
Kegiatan RAJA Brawijaya tak terlepas dari kesan pesan Aradhana 62. “Open Ceremony RAJA Brawijaya 2024 seru banget, soalnya diawal aku pikir menyeramkan. Lalu, acara juga tertata dari awal masuk sampai acaranya selesai,” tutur salah satu Aradhana 62.
Penulis: Aizurahma Zaikir dan Zhafira Tinara
Editor: Danendra Reza