Malang, CANOPY (18/8) ‒ Kegiatan RAJA Brawijaya sebagai agenda tahunan dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya yang dilaksanakan selama 3 hari, 16-18 Agustus 2022. PKKMB tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena resmi dilaksanakan secara hybrid. Hal ini membuat Maba cukup antusias. Ditambah lagi, Surat Keputusan Rektor yang telah terbit dan menyatakan bahwa semester depan dilaksanakan secara luring membuat para Maba semakin menggebu-gebu untuk segera bisa datang ke Malang. Namun, keterbatasan jumlah kamar kos membuat Maba kerap kali kesulitan mencari kos.
Hakikat seorang Maba adalah manusia yang bertanya-tanya membuat mereka harus bersahabat akan suatu hal baru seperti lingkungan, pergaulan, makanan dan masih banyak lagi. Maba tahun ini berada dalam kondisi peralihan perkuliahan daring yang kurang lebih dilakukan secara dua tahun menuju perkuliahan luring. Hal ini menyebabkan beberapa Maba kesulitan mencari kos, salah satunya Sherin, Maba Fakultas Ilmu Budaya. Asal Batu.
“Jadi aku sudah nyari kos sejak lolos UTBK, tapi sampai sekarang belum nemu yang cocok. Rencananya cari yang dekat UB sini, jikalau semisal ada kegiatan kampus bisa gampang buat aksesnya. Kalau masih belum nemu, mau nyari teman dulu biar gak sendirian dan mulai ngekos di semester 2. Sedangkan semester 1 mau pulang pergi,” ungkap Sherin saat diwawancarai Awak Canopy (16/8).
Selain Sherin, Vafa, Maba Fakultas Ilmu Adminstrasi, asal Tuban juga mengalami hal serupa. “Sejak keterima UTBK, sudah banyak kos yang sudah penuh. Jadi, saya beralih untuk mencari konrakan dengan kakak tingkat yang sudah saya kenal, dan alhamdulillah sudah dapat dan ditempati sampai sekarang. Alasan aku pengen ngontrak aja karena kalau kontrakan sepertinya masih banyak yang kosong,” pungkasnya.
Fakta lainnya lagi, menurut Mak Nyak, pemilik kos putra daerah Sumbersari mengungkapkan bahwa kos yang dimilikinya sudah penuh sejak awal pengumuman mahasiswa baru diawal tahun 2022.
“Total kamar kos ada 24 kamar dan semuanya sudah penuh. Bahkan, masih ada beberapa Maba yang bertanya melalui Whatsapp atau datang langsung untuk menanyakan kamar yang masih kosong,” jelas beliau. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa minat para maba atau mahasiswa lama dalam mencari kos meningkat drastis. Jika kesulitan mencari kos, bisa beralih untuk mengontrak, karena kontrakan di Malang masih banyak yang kosong. Pilih teman yang dapat dipercaya dan bisa diajak untuk hidup bersama, sehingga dalam menjalani hari-hari perkuliahan bisa saling membantu satu sama lain.
Penulis: Puguh Prastiyo Hutomo
Editor: Shanti Ruri Pratiwi