Site icon Persmacanopy.com

Menelisik Berbagai Manfaat Tomat

Lycopersicum esaculentum Mill atau biasa dikenal dengan tomat menjadi salah satu sayuran penting dalam memenuhi gizi masyarakat karena mengandung vitamin dan mineral. Menurut Luntungan, A. (2012) Kebutuhan minimum vitamin A dan vitamin C tiap orang dapat terpenuhi apabila tiap hari makan tomat sebanyak 100-300 gram. Sebagai bahan makanan yang memiliki kandungan gizi yang tergolong lengkap, buah tomat juga menjadi salah satu komoditi yang mempunyai peluang pemasaran yang cerah.

Banyaknya permintaan pembeli akan tomat kian meningkat setiap harinya. Bagaimana tidak, sayuran ini memiliki banyak manfaat bagi manusia dan mampu digunakan untuk berbagai macam olahan makanan. Baik sebagai bumbu masak, penyedap makanan, jus tomat, jamu, hingga salad. Selain itu, bisa digunakan sebagai bahan dasar untuk perawatan kecantikan dan menjadi bahan dasar untuk pengobatan penyakit seperti sariawan karena mengandung vitamin C, mencegah dan mengobati radang usus buntu, membantu penyembuhan luka, mengobati jerawat, mencegah pembentukan batu empedu pada saluran kencing, menjaga stamina dan mengobati penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin C.

Disamping sebagai tanaman bergizi, permintaan tomat di pasaran terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi pasar, pertumbuhan jumlah penduduk, pendapatan masyarakat dan harga yang stabil, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6%-7% dan pertumbuhan penduduk 2,1% disertai dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat, maka kebutuhan tomat di pasaran akan meningkat cukup besar, baik untuk keperluan makanan, pengobatan ataupun lainnya (Rukmana, 1994). 

Tingginya permintaan pasar akan tanaman tomat bisa menjadi peluang bagi petani. Bahkan bisa menjadi sumber mata pencaharian bagi pelaku usaha tani yang menekuni dengan menjadikan tomat sebagai tanaman yang dibudidayakan. Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan petani dalam menenntukan, mengorganisasikan serta mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif mungkin agar produksi pertaniannya memberikan fungsi yang lebih baik dan lebih menguntungkan. 

Adapun cara-cara budidaya tanaman tomat sebagai berikut menurut (Hamidah. 2014) :

  1. Pengolahan Lahan, dengan cara dicangkul atau dibajak secara merata kemudian lahan dibiarkan selama satu minggu untuk mematangkan tanah, satu minggu setelah pengolahan lahan, dibuatlah bedengan-bedengan untuk media tanam.
  2. Penyemaian, biji yang sudah mendapat perlakuan fungisida, disemaikan dalam wadah yang terbuat dari kotak kayu, polibag, pot bunga dan sebagainya dengan disebar diatas. Kemudian ditutup dengan tanah yang melalui sebuah ayakan, tidak tebal tetapi asal dapat menutup media.
  3. Pemupukan Dasar, antara lain, kapur, pupuk kandang, ponska, dan KCL. Pupuk diberikan secara bersamaan sebelum dilakukan pemasangan mulsa.
  4. Pemasangan Mulsa, penggunaan mulsa plastik hitam perak sebagai mulsa lebih praktis dibanding dengan penggunaan sisa-sisa tanaman yang telah mati atau jerami. pemasangan mulsa bertujuan untuk menjaga tingkat kelembaban media tanam, menekan pertumbuhan gulma, mengurangi tingkat serangan hama dari penyakit tanaman.
  5. Pembuatan lubang tanam, dilakukan satu minggu sebelum penanaman bibit.
  6. Penanaman, bibit seharusnya sudah diseleksi pada tomat pembibitan sebelumnya diangkut ke lahan pertanaman. Bibit tomat dapat dipindahkan ke lahan pertanaman apabila telah berumur antara 30 – 45 hari di pesemaian.
  7. Penyulaman, adalah kegiatan untuk mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal. Penyulaman tanaman biasanya dilakukan antara 4-7 hari setelah tanam.
  8. Pemasangan ajir/turus, berguna untuk menegakkan tanaman tumbuh. Tanaman tomat yang tingginya kira-kira 25 cm atau sekitar 21 hari sejak ditanam harus diberi ajir/turus

Saat yang terbaik untuk menanam sayuran tomat adalah tiga hari sesudah lubang tanam dipersiapkan dan diusahakan pada pagi atau sore hari. Pada saat pagi dan sore hari, keadaan cuaca belum panas sehingga tanaman dapat terhindar dari kelayuan. Dalam melakukan setiap usaha atau usahatani perlu adanya pembukuan yang akurat, agar pengeluaran maupun keuntungan dapat diketahui dengan jelas. Keuntungan merupakan pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani tomat yang dapat diketahui dari selisih antara penerimaan total dan biaya total (Pata, 2011). 

Referensi :

Hamidah, E. 2014. Analisis Pendapatan Usahatani Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). (Di Dusun Brumbun Desa Lamongrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan). Saintis, Vol. 6, No. 2, Oktober 2014.

Luntungan, A. 2014. Analisis Tingkat Pendapatan Usaha Tani Tomat Apel Di Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah (PEKD). Volume 7 No.3 Edisi Oktober 2012.

Pata AA. 2011. “Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Tanaman Tomat”. Jurnal Vegeta. 5(1): 56-62.

Rukmana, R. 1994. Tomat dan Cherry. Kanisius, Jakarta.

Penulis          : Nafisya Haura D

Editor              : Shanti R.P

Sumber gambar : foto/istockphoto

Exit mobile version