Menjadi Kreatif pula Produktif di Raja Brawijaya Online 2020
Malang – Canopy. Perhelatan akbar tahunan Rangkaian Acara Jelajah Almamater Brawijaya (Raja Brawijaya) 2020 berbeda dengan edisi sebelumnya karena mesti diselenggarakan dalam kondisi kegawatdaruratan Pandemi Covid-19, sehingga gelaran Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ini diselenggarakan secara daring lewat aplikasi telekonferensi zoom dan turut pula disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube UBTV BRAWIJAYA. Perbedaan mencolok lainnya adalah dengan ditambahkannya kata “Online” sehingga menjadi Raja Brawijaya Online 2020. Universitas Brawijaya berkolaborasi dengan TIK, UBTV, tim khusus WR II, hingga mahasiswa sebagai panitia Raja Brawijaya mempersiapkan acara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya untuk menyambut mahasiswa baru 2020, Adhikara 58. Sabtu (19/09), pembukaan PKKMB diikuti oleh para mahasiswa baru dari kediamannya masing-masing. Mengambil tema “Kreatif dan Produktif di Era Pandemi” diharapkan mahasiswa baru tetap dapat memiliki kedua hal tersebut dalam kondisi apapun, terkhusus pada situasi pandemi seperti saat ini.
Pada gelaran Raja Brawijaya sebelumnya dihadirkan bintang tamu (guest star) yang turut memeriahkan acara. Raja Brawijaya 2018, bintang tamu yang diundang adalah Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan saat itu dan pada gelaran Raja Brawijaya 2019 tamu yang diundang adalah Kilala Tilaar, yang sekarang menjadi CEO perusahaan kosmetik terkenal Martha Tilaar. Keduanya mengisi materi secara langsung di hadapan para mahasiswa baru kala itu. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang mendatangkan secara langsung bintang tamu dan pemateri, Raja Brawijaya tahun ini menampilkan secara virtual rekaman sambutan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim dan kuliah tamu dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. “Untuk bintang tamu tidak ada (yang diundang secara langsung ke kampus), karena dari kami menjunjung tinggi keamanan terlebih dahulu. Jadi, di tengah pandemi seperti ini yang mungkin harus menjadi highlight bagi kami semua adalah bagaimana mahasiswa baru bisa tetap aman walaupun kondisi sedang ada pandemi,” ungkap Ketua pelaksana Raja Brawijaya Online 2020, Daffa Anzunatama, dalam konferensi pers bersama jajaran Rektorat dan Presiden Eksekutif Mahasiswa.
Penyampaian materi di hari pertama diisi oleh 8 pemateri, mulai dari Dirjen Bela Negara, Pengdiv 2 Kostrad, Wakil Ketua BPIP, Wakil Rektor 1, Prof. Hendrawan Soetanto, M.Rur. Sc., dr. Arif Alamsyah, MARS, Kapolres Malang, dan Wakil Rektor 3. “Pemilihan bintang tamu ini didasarkan pada tokoh yang berpotensi menginfluence mahasiswa baru, meningkatkan pemahaman, dan pengenalan terhadap kampus sedangkan pemilihan materi didasarkan pada panduan Kemendikbud,” tutur dari Koordinator Acara di sesi wawancara.
Biarpun demikian, para mahasiswa baru tetap antusias mengikuti rangkaian acara PKKMB daring ini. “Tiga poin penting yang disampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi cukup teringat di kepala saya, yang intinya semangat belajar, karakter budaya desa, dan jangan melupakan desa. Karena kita tahu banyak sekarang yang sudah melupakan budaya dan desa. Oleh karena itu, materi yang disampaikan cukup menginspirasi,” ungkap Hanna salah satu mahasiswa baru FTP 2020.
“Materi yang disampaikan bintang tamu sangat jelas dan mudah dipahami apalagi topiknya sangat menarik bagi anak muda terlebih bagi mahasiswa baru. Dari beberapa materi yang disampaikan, saya sangat berantusias dengan materi motivasi belajar dan jiwa kewirausahaan. Terlebih materi jiwa kewirausahaan yang menurut saya cocok untuk anak muda sebagai generasi penerus bangsa, sebagai penegak majunya negara yang semestinya harus memiliki jiwa entrepreneur. Seperti yang dikatakan pemateri bahwa salah satu faktor majunya suatu negara yaitu dilihat dari sektor entrepreneur seperti negara Amerika. Hal inilah yang membuat saya tertarik dari materi jiwa kewirausahaan.” tutur Naliya, salah satu mahasiswa baru FIA 2020.
Ginna, salah seorang mahasiswa baru Agribisnis 2020 juga memberikan kesan dan pesannya terhadap Raja Brawijaya tahun ini. “Kesannya seru, panitia Raja Brawijaya-nya ramah dan baik, materinya menarik dan bermanfaat bagi kami mahasiswa/i baru, penyampaian materi pun jelas dan menarik, serta mudah di pahami dan banyak pelajaran baru yang bisa di dapat. Pesannya semoga untuk ke depannya jika pandemi ini sudah selesai, panitia ospek juga tetap ramah dan baik, serta untuk ke depannya informasi mengenai ospek bisa lebih jelas dan terkini sehingga tidak ada berita simpang siur.”
Kendati banyak respon positif dari para mahasiswa baru, ada juga yang mengalami kendala selama mengikuti rangkaian PKKMB daring. Husein, mahasiswa baru dari Fakultas Kedokteran, menjelaskan mengenai materi yang disampaikan sudah jelas, sayangnya karena daring dan banyaknya gangguan di sekitar membuatnya kurang memahami dengan komprehensif materi yang disampaikan. “Penyampaian materi dari bintang tamu masih ada kendala seperti suara yang terkadang mati dan menjadi pelan sehingga tidak terdengar walau menggunakan earphone,” tambah Abim, mahasiswa baru Fakultas Hukum 2020.
Raja Brawijaya Online 2020 tahun ini menorehkan cerita menarik dari para mahasiswa baru. Meskipun masih jauh dari kata sempurna, kerja keras dari panitia dan segala komponen yang menyukseskannya patut diapresiasi. Pandemi bukan alasan untuk kita dapat berhenti berkarya. Layaknya tema yang disematkan tahun ini semoga mahasiswa baru dapat kreatif dan produktif di era pandemi, juga adaptif akan ekosistem perkuliahan nantinya yang memuat banyak “kejutan”.
Reporter : Aditya Fadlani dan Siti Qomariyah
Editor : Shanti Ruri Pratiwi