Optimis Ekonomi Pertanian 2016 Akan Mengalami Peningkatan

Malang, CANOPY—Pertanian Indonesia belakangan ini sedang diarahkan pada pergerakan menuju swasembada pangan. Pencapaian swasembada pangan ini erat kaitannya dengan ketahanan pangan di Indonesia. Ketahanan pangan tentunya akan sangat membantu dari segi pemenuhan kebutuhan masyarakat hingga kesejahteraan petani pada bidang ekonomi. Melihat dari program pemerintah tahun lalu mengenai UPSUS PAJALE (Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai), secara perlahan pertanian di Indonesia mengalami peningkatan.

Peningkatan dalam hal ini tidak hanya terjadi pada produktivitas, namun dari distribusi persediaan masukan juga mengalami peningkatan. Wisynu Ari Gutama, selaku dosen sosial ekonomi di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya serta pendamping UPSUS PAJALE di Tuban mengatakan bahwa dari hasil penelitian di Koran, sekitar kurang lebih 10% petani kesulitan pupuk, namun dengan adanya UPSUS ini jika ada penyimpangan hanya sekitar 3%”. Hal ini menandakan bahwa pupuk sudah terdistribusi secara tepat dan lebih baik sehingga para petani dengan mudah mendapatkan pupuk.

Terdistribusinya pupuk dengan baik ini juga berpengaruh baik pada peningkatan produktivitas, utamanya komoditas padi. Peningkatan terlihat dari produktivitas yang biasanya hanya 6,7 ton bisa mencapai 8 ton per musim tanamnya. Dilihat dari peningkatan tahun lalu, Wisynu yakin bahwa pada tahun 2016 ini, pertanian di Indonesia pasti akan mengalami peningkatan apalagi bila program UPSUS dilakukan kembali dengan tujuh komoditas utama. “Yang jelas, saya optimis bahwa tahun 2016 ini kita akan ada peningkatan produktivitas kalau memang UPSUS dilaksanakan kembali.” Ucap Wisynu dengan penuh keyakinan saat ditemui di ruangannya pada 10 Maret lalu.

Namun Wisynu berpesan sebagai evaluasi tahun lalu supaya pendampingan dari mahasiswa di lapang lebih intens lagi dalam mendampingi para petani. Hal ini ditujukan agar para petani juga dapat merasakan kontribusi nyata dari pendamping di lapang sehingga dapat berpengaruh baik pada hasil panen.

Tulisan ini telah dimuat di Buletin Ca’pony edisi 1/2016

Reporter : Tian Anggita W

Editor : Nur Dian Laksono