Kediri – Canopy (27/3), Melonjaknya harga beras di berbagai wilayah di Indonesia dipengaruhi oleh menurunnya pasokan stok beras yang berbanding terbalik dengan meningkatnya permintaan di pasar. Beras merupakan salah satu komoditas yang menjadi bahan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, lonjakan yang terjadi saat ini dapat menimbulkan keresahaan di masyarakat. Dilansir dari website siskaperbapo.jatimprov.go.id pada 27 Januari 2023, harga beras medium di Jawa Timur rata-rata mencapai Rp 10.727/kg. Harga tertinggi terjadi di Kota Mojokerto dengan harga Rp 12.250/kg, sementara harga terendah terjadi di Kota Probolinggo dengan harga Rp 9.600/kg. Kenaikan harga beras menjadi perhatian bagi pemerintah Provinsi Jawa Timur.
BULOG yang merupakan BUMN yang bergerak di bidang pangan terjun langsung untuk menstabilkan harga komoditas beras. BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur menurunkan surat edaran program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras) kepada seluruh BULOG Kantor Cabang yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. BULOG Cabang Kediri pun ikut berpatisipasi dengan melakukan Operasi Pasar yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten Kediri, Tim TPID, Disperindag Kota dan Kabupaten Kediri, dan Bank Indonesia. Operasi Pasar yang dilakukan ialah dengan penjualan komoditas beras medium dengan harga Rp 8.600/kg. Operasi pasar dilakukan pada 4 dan 5 Februari 2023 di Kantor Kecamatan Kota, Kantor Kecamatan Pesantren, dan Kantor Kecamatan Mojoroto. Beras yang dijual sebanyak 300 karung ukuran 5 kg habis dalam waktu kurang dari 20 menit. Antusiasme warga terlihat ketika mereka ikut antre dengan rapi untuk mendapatkan beras murah.
Adanya program SPHP ini membuahkan hasil yang positif terhadap harga komoditas beras. Terjadi penurunan yang signifikan rata-rata harga beras di Jawa Timur, terhitung satu bulan sejak 27 Janurari 2023 yaitu pada 27 Februari 2023 terjadi penurunan dari harga Rp 10.727/kg menjadi Rp 9.963/kg. Hal ini tentunya ikut meredam keresahan masyarakat sehingga mampu menstabilkan perekonomian. Namun, terdapat evaluasi bagi pemerintah yaitu terkait teknis SPHP sehingga tetap mampu mencukupi dan menstabilkan pasokan dan harga produk beras.
Sumber:
siskaperbapo.jatimprov.go.id
Penulis : Isnaini Fatimah
Editor: Diandra Putri