Padi (Oryza sativa) dikenal sebagai salah satu komoditi tanaman pangan penting di Indonesia karena mayoritas masyarakat negara ini mengonsumsi dalam bentuk beras. Namun, tidak jarang ditemukan berbagai kendala yang harus dihadapi para petani padi, salah satunya penyakit Hawar Daun Bakteri atau yang biasa disebut (HDB) atau lebih umum lagi dinamakan penyakit hawar atau penyakit kresek. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. Bakteri ini mampu menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan baik vegetatif maupun generatif.
Beberapa faktor penyebab serangan penyakit kresek pada fase generatif, antara lain :
- Penggunaan pupuk nitrogen (N) yang berlebihan
- Kurangnya penggunaan pupuk kalium (K)
- Kurangnya penggunaan bahan organik
- Kelembaban yang tinggi
Bakteri X. oryzae menginfeksi tanaman padi melalui luka pada daun dan stotama daun. Kemudian masuk ke klorofil dan merusak daun. Selain itu, terjadi kerusakan dimulai dari pinggir ke ujung, berupa garis, melepuh lalu meluas dengan pinggiran yang bergelombang. Dalam beberapa hari daun menjadi kuning. Serangan lanjutan menyebabkan daun berwarna putih keabu-abuan, sehingga proses fotosintensis terhambat sehingga pertumbuhan tanaman tidak optimal. Lebih parahnya lagi penyakit ini dapat menyebar dengan cepat.
Namun, tentu saja semua penyakit ada obatnya. Pengendalian penyakit kresek dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya menanam varietas tahan, sanitasi lahan, dan pergiliran tanaman yang bukan inang patogen serta menggunakan fungisida sintetik.
Jika tanaman sudah terinfeksi bakteri, langkah awal untuk mencegah pertumbuhan X. oryzae dengan menambahkan dolomit pada lahan, mengurangi air yang menggenang di pertanaman padi dan dilakukan penyemprotan pestisida dengan dosis yang sesuai dengan takaran yang di anjurkan oleh petani.
Referensi:
Despita, R., Dewi, M. A., Fatmah, F., Sholeh, M., Arifin, A., & Yuniana, T. 2018. Peningkatan Hasil Padi Melalui Pengendalian Hawar Daun Bakteri Dengan Bakteri Corynobacterium sp dan Pestisida Nabati. In Prosiding Seminar Nasional dan Internasional (pp. 237-243).
Dita Serdani, A., Qurata Aini, L., & Latief Abadi, A. (2019). Isolasi dan identifikasi bakteri endofit dari tanaman padi (Oryza sativa) sebagai pengendali penyakit hawar daun bakteri akibat Xanthomonas oryzae pv. oryzae. Viabel, 12(1).
Herlina, L., & Silitonga, T. S. (2011). Seleksi lapang ketahanan beberapa varietas padi terhadap infeksi hawar daun bakteri strain IV dan VIII. Indonesian Ministry of Agriculture.
Mahfud, M. C., Sarwono, dan G. Kustiono. 2012. Dominasi hama dan penyakit utama pada usaha tani padi di Jawa Timur. Laporan penelitian, BPTP Jawa Timur. Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika
Mondal, M., Trivedy, K., & Nirmal, K. S. 2007. The silk proteins, sericin and fibroin in silkworm, Bombyx mori Linn.,-a review.
Penulis : Khoerul Umam
Editor : Shanti Ruri P
Sumber gambar : kampustani.com