Peringatan Bandung Lautan Api
Tepat hari ini 74 tahun lalu, lahir peristiwa yang legendaris dari Jawa Barat. Asap melambung tinggi, kota memerah sejadi-jadinya. Peristiwa ini dikenal dengan Bandung Lautan Api. Peristiwa heroik ini menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan penduduk Bandung terdahulu yang tidak mau menyerah begitu saja terhadap para penjajah. Ultimatum yang dikeluarkan sekutu untuk mengosongkan Bandung ditolak dengan keras oleh penduduk Bandung.
Pembicaraan terjadi soal opsi mempertahankan atau menyerahkan kota Bandung antara Abdul Haris Nasution, Panglima Divisi I Siliwangi dan Perdana Mentri Sutan Syahrir. Bagi Syahrir, para pejuang Indonesia tidak sanggup menghadapi tentara Sekutu yang dipersenjatai lengkap pada waktu itu. Syahrir yang tidak suka kekerasan, mendesak Nasution untuk menerima ultimatum agar mengosongkan Bandung. Syahrir berusaha membebaskan Indonesia dengan menampilkan pemerintahan Indonesia yang beradab dan cinta damai. Keengganan Nasution dan perwira lainnya untuk menyerahkan Bandung, membuat Nasution mencetuskan ide untuk membumi hanguskan kota Bandung. Menurut Nasution ide ini menjadi salah satu teknik gerilya. Maka perintah Syahrir ditaati tapi dengan mengosongkan dan membakar habis kota Bandung. Ide ini lebih baik ketimbang menyerahkan begitu saja kota Bandung. Dengan membumi hanguskan kota Bandung, Sekutu tidak dapat memanfaatkan kota ini.
24 Maret 1946, Eksekusi bumi hangus Bandung dilaksanakan. Pada dini hari, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka lalu meninggalkan kota menuju pegunungan didaerah selatan Bandung. Tidak hanya rumah, gedung-gedung juga ikut dibakar. Gedung pertama yang dibakar adalah Bank Rakyat, lalu menyebar ke daerah Banceuy, Cicadas, Braga dan Tegallegaa. Kota Bandung memerah dan asap pun membumbung tinggi.
Peristiwa bumi hangus kota Bandung ini menjadi peristiwa penting bagi Indonesia. Berkat Nasution dan pahlawan lainnya terkait peristiwa ini, lahir sebuah lagu yang berjudul Halo Halo Bandung untuk mengenang peristiwa ini. Selain itu dibangun Monumen setinggi 45 meter untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api ini.
referensi
Penulis: Hanif Azhari
Ilustrator dan infografis : Hanif Azhari
Editor : Shanti Ruri P