Malang – Senin, 11 Agustus 2025, Universitas Brawijaya (UB) menggelar Opening Ceremony Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) 2025 di lapangan rektorat. Acara ini dihadiri sekitar 17.000 mahasiswa baru dan menjadi titik awal rangkaian kegiatan pengenalan kampus tahun ini.
PPKMB 2025 menerapkan sistem hybrid. Setelah pembukaan, sekitar 11.000 mahasiswa dipulangkan untuk melanjutkan agenda secara daring dari rumah, sedangkan 6.000 mahasiswa lainnya tetap mengikuti kegiatan luring di kampus. Mobilisasi kepulangan ribuan mahasiswa baru tersebut menyebabkan kemacetan di beberapa titik, terutama kawasan Jalan Veteran, Malang.
Untuk mengatur arus keluar-masuk, pihak kampus menutup sejumlah gerbang. Kebijakan ini membantu kelancaran mobilisasi, namun juga menimbulkan keluhan dari sebagian mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik) yang merasa akses menuju kampus menjadi terbatas.
Ciao, mahasiswa Fakultas Pertanian UB, mengaku sempat terhambat akibat penutupan gerbang. “Jam 9 saya mau ke Fakultas Pertanian karena ada kepentingan, tetapi waktu mau lewat gerbang Veteran ternyata banyak mahasiswa baru yang mobilisasi pulang. Akhirnya saya harus muter ke gerbang KJPRI dulu,” ujarnya.
Putri, mahasiswa lainnya, menilai perlunya pemberitahuan yang lebih jelas. “Kalau memang semua gerbang mau ditutup, sebaiknya ada pemberitahuan resmi. Katanya ada informasi di Instagram RaBraw pada malam sebelum acara, tapi tidak semua orang sempat melihat. Akan lebih baik kalau ada surat pemberitahuan resmi,” ungkapnya.
Meskipun sempat menimbulkan keluhan, penutupan gerbang dan pengaturan mobilisasi ini menjadi pembelajaran penting untuk kegiatan besar di UB selanjutnya agar dapat berjalan lebih nyaman bagi seluruh civitas akademika. Secara keseluruhan, rangkaian PPKMB tetap berlangsung lancar dan menjadi awal perjalanan akademik ribuan mahasiswa baru Universitas Brawijaya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting yang menandai dimulainya perjalanan akademik ribuan mahasiswa baru UB. Meski terdapat beberapa kendala teknis seperti penutupan gerbang dan kemacetan, antusiasme peserta tetap tinggi. Para mahasiswa baru tetap mengikuti agenda dengan semangat, sementara pihak kampus terus melakukan evaluasi agar penyelenggaraan kegiatan serupa di masa mendatang bisa berjalan lebih tertib dan nyaman bagi seluruh pihak yang terlibat.
Penulis: Danisha Laudya
Editor: Talitha Danish Safira