Site icon Persmacanopy.com

Seberapa Efektif Penggunaan BRONE bagi Mahasiswa?

Website Brawijaya Online Learning (BRONE) merupakan platform Learning Management System (LMS) yang dikembangkan oleh Direktorat Inovasi dan Pengembang Pendidikan (DIPP) Universitas Brawijaya (UB). Aplikasi ini mulai digunakan sejak semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 dan dirancang untuk mendukung efektivitas pembelajaran digital di UB.

Awalnya, penggunaan BRONE hanya diterapkan pada beberapa mata kuliah di Fakultas Pertanian, khususnya untuk mahasiswa Agribisnis. Namun, sejak semester ganjil 2024/2025, mahasiswa Agroekoteknologi juga mulai menggunakan BRONE, baik untuk kegiatan pembelajaran sehari-hari maupun pelaksanaan ujian.

Berikut tanggapan beberapa mahasiswa dari jurusan Agribisnis dan Agroekoteknologi mengenai pengalaman mereka menggunakan BRONE selama perkuliahan.

Dashboard Website BRONE

 

Fahriena – Mahasiswa Agroekoteknologi 2023

“Menurut saya, penggunaan aplikasi BRONE itu masih kurang efektif. Kenapa? Karena di aplikasi BRONE itu memang kita diberikan materi, tapi materi yang diberikan itu dalam bentuk bahasa Inggris dan itu di luar dari materi perkuliahan yang diberikan kepada dosen. Jadi, kita dituntut untuk memahami materi itu sendiri.

Kemudian dalam pelaksanaan kuis di BRONE itu, soalnya banyak banget dan waktunya itu yang diberikan sedikit. Udah tadi materi yang dikasih selain di luar materi perkuliahan, kemudian pakai bahasa Inggris, terus kita dituntut untuk bisa mengerjakan kuis yang sebanyak itu dengan waktu yang sesingkat itu. Nah, itu membuat siswa kesulitan, sehingga siswa itu lebih berfokus untuk gimana caranya siswa itu bisa dapat nilai yang bagus atau nilai yang tinggi.

Nah, saya pribadi atau teman-teman saya pribadi ya lebih memilih untuk cari di internet lah, pakai AI lah, atau cari bocoran dari kelas-kelas lain.

Terus yang selanjutnya, di aplikasi BRONE itu tidak disediakan kayak notifikasi semacam list to do atau list tugas yang harus kita kerjakan. Jadi, misalkan nanti ada orang yang terlewat atau ada ada siswa yang lupa atau terkendala, itu sudah tidak bisa untuk mengerjakan tugas dari BRONE tersebut. Nah, misalkan kita enggak ngerjakan kuis satu, nanti kuis dua, tiga, empat, lima, dan seterusnya itu kita enggak bisa mengerjakan. Menurut saya seharusnya enggak begitu” 

 

Velly – Mahasiswa Agroekoteknologi 2023

“Sebenernya dengan adanya BRONE itu sangat membantu ya. Tapi BRONE itu tidak seperti gcr yang ada pemberitahuan mengenai tugas ataupun pengumuman lainnya. Jadi kita sering lupa kalau misalkan ada kuis dan tugas yang harus dikerjakan setiap minggunya. Akhirnya kita ga ada nilai dan tidak bisa lanjut ke kuis atau tugas selanjutnya. Itu si minusnya dari BRONE.

Terus kemaren pas uts juga karena ngerjainnya 1 angkatan bareng jadinya sistemnya sering error dan nge lag akhirnya kita gabisa lanjut ke soal selanjutnya bahkan ada yang gabisa masuk ke servernya dan ga ngerjain sama sekali. Kalau seperti itu harus nunggu yang lain out dulu baru bisa tapi waktunya kan masih terus berjalan ya. Akhirnya kan nanti kita ga dapat nilai uts. Mungkin untuk selanjutnya bisa di evaluasi dan diperbaiki lagi si enaknya gimana biar mempermudah mahasiswa juga.”

 

Khansa – Mahasiswa Agroekoteknologi 2024

“Menurut saya, penggunaan BRONE di Fakultas Pertanian masih kurang efektif, khususnya di jurusan Agro. Hal ini karena kuis yang ada di BRONE tidak memiliki notifikasi, sehingga mahasiswa harus rajin membuka BRONE secara manual. Selain itu, materi yang tersedia juga sering tidak dibuka oleh mahasiswa karena mereka lebih fokus pada kuis dan tugas dari mata kuliah lainnya.

Seringkali, mahasiswa melewatkan kuis karena tidak ada pemberitahuan atau pengingat. Selain itu, BRONE masih berbasis web dan belum tersedia dalam bentuk aplikasi, sehingga aksesnya kurang praktis. Sebagai saran, akan lebih baik jika ke depannya BRONE dikembangkan menjadi aplikasi yang dilengkapi dengan fitur notifikasi untuk setiap mata kuliah. Dengan begitu, mahasiswa dapat lebih mudah mengakses materi dan tidak melewatkan kuis atau tugas penting.”

 

Dhea – Mahasiswa Agribisnis 2023

Menurut saya, penggunaan BRONE masih kurang efektif dan bahkanBRONE justru mempersulit mahasiswa. Tidak adanya notifikasi saat ada tugas atau mendekati deadline membuat mahasiswa sering ketinggalan informasi, apalagi terkadang deadline tugas berubah-ubah. Selain itu, untuk mengakses BRONE, mahasiswa tidak bisa langsung melalui aplikasi, melainkan harus membuka website terlebih dahulu, yang memerlukan waktu tambahan. Mungkin tujuan BRONE adalah untuk mencegah mahasiswa mencontek saat kuis, karena kuis biasanya menggunakan SEB. Namun, menurut saya hal ini malah menjadi kurang efektif, terutama karena jumlah soal yang diberikan terlalu banyak dan waktu pengerjaan terlalu singkat. Kondisi ini bukan melatih mahasiswa dalam manajemen waktu per soal, tetapi membuat mahasiswa terburu-buru, bahkan cenderung menggunakan AI untuk menjawab soal, karena membaca dan memahami soal secara mendalam menjadi sulit. Kuis di BRONE dilakukan setiap minggu dan wajib dikerjakan oleh semua mahasiswa, namun dalam praktiknya, ada kasus di mana dosen pengampu mata kuliah sendiri tidak mengetahui keberadaan BRONE. Akibatnya, materi yang diberikan seringkali tidak sinkron antara BRONE dan pertemuan di kelas. Saya berharap penggunaan BRONE dapat diperbaiki, misalnya dengan memastikan setiap dosen mengetahui keberadaan BRONE, menyamakan deadline per minggu, serta memberikan jumlah soal kuis yang wajar agar lebih efektif bagi mahasiswa.

Harun – Mahasiswa Agribisnis 2024

“Menurut saya, saya setuju mengenai penggunaan aplikasi BRONE di dalam perkuliahan ini. Kenapa saya setuju? Mungkin alasan saya karena penggunaan aplikasi BRONE ini memiliki berbagai banyak manfaat. Bisa dicontohkan kayak saya ataupun dosen ya. Saya sebagai mahasiswa bisa melakukan belajar ataupun melaksanakan kuis itu di mana saja, jadi waktunya lebih fleksibel gitu. Karena saya sebagai mahasiswa dapat mengakses materi, tugas, dan kuis, itu bisa mengaksesnya di mana saja dan kapan pun saya mau. Karena aplikasi BRONE ini sangat bermanfaat bagi saya sendiri. Itu alasan saya mengapa saya setuju.”

Dimas – Mahasiswa Agribisnis 2024

“Saya pribadi melihat perkembangan teknologi dalam hal penugasan mahasiswa di dalam BRONE sangat baik untuk melatih segi kedisiplinan yang terjadwal setiap minggunya. Namun di sisi lain isi dalam penugasan BRONE sangat tidak relevan dengan tujuan awal pembelajaran, terkadang penjelasan dalam dosen dengan apa yang dikerjakan di BRONE memiliki ketidaksesuaian seperti materi, dan point point yang disampaikan. Kuis sebagai tugas rutin untuk mahasiswa berisi sekitar 70 hingga 80 soal dengan waktu kisaran 60 – 80 menit, waktu ini sangat terbatas dengan kualitas soal yang menurut saya sulit dan kompleks serta jawaban yang merujuk pada satu referensi yang tersedia. Saya berharap perbaikan BRONE di dasarkan pada kualitas jawaban bukan kuantitas pertanyaan yang diberikan pada quisnya, dengan ini mahasiswa dapat lebih aktif dan serius dalam menjawab berbagai soal yang diberikan dalam kuis tersebut.”

 

Penulis: Siti Nurkholifah
Editor: Rayya Izana Abqariyya
Gambar: Siti Nurkholifah

Exit mobile version