Persmacanopy.com

Membangun Pertanian Indonesia

Nilai KKN Belum Muncul, Narahubung Sulit Ditemui

Malang, 19 November 2025 — Sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya mengeluhkan belum munculnya nilai Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka di Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM). Kelompok mahasiswa ini berasal dari beberapa program studi yang telah menyelesaikan KKN pada semester pendek lalu dan kini menunggu validasi nilai. Mereka menyebut seluruh persyaratan telah dipenuhi, tetapi hingga kini hasil akademik tersebut tak kunjung tampil, sementara sebagian mahasiswa lain sudah menerimanya.

Kondisi mulai disadari sejak akhir Oktober hingga awal November ketika pengecekan berkala di SIAM tidak menunjukkan perubahan apapun. H, mahasiswi agribisnis angkatan 2023, mengatakan dirinya sudah berulang kali mencoba menelusuri penyebab nilai KKN yang tak kunjung muncul. Ia mendatangi Gedung Sosial Ekonomi (Sosek) untuk meminta kejelasan. “Dua minggu yg lalu aku ke tim IT di sosek tanya terkait nilaiku terus kan dicek nah katanya aku aja yang nilainya belum di input sama DPA ku, terus sama bapaknya disuruh hubungi DPA ku,” ujarnya.

 

Situasi yang membingungkan itu juga dirasakan M, merupakan mahasiswa kehutanan 2023. Ia menjelaskan bahwa beberapa temannya sudah menerima nilai KKN, sementara kelompoknya justru belum, meski seluruh data telah diverifikasi. Menurut dia, upaya meminta klarifikasi tidak memberikan kepastian karena jawaban dari dosen pembimbing lapangan berbeda-beda, meskipun beberapa dosen mengklaim nilai sudah diunggah. “Beberapa temanku sudah dapat nilai, tapi beberapa kelompokku juga ada yang belum. Padahal data kami sudah diverifikasi. Kami coba hubungi dosen pembimbing, tapi jawabannya beda-beda terus,” katanya.

“Tapi dosen bilang nilai sudah diinput, tapi di SIAM nggak muncul. Waktu dicek sama dosen lain, nama kami bahkan enggak ada di daftar. Kami juga kesulitan hubungi pihak fakultas karena narahubungnya jarang merespons,” ujar W, peserta KKN Doktor Mengabdi. 

Ia menjelaskan bahwa kebingungan semakin besar karena informasi yang diterima kerap tidak selaras antara DPL, fakultas, dan pihak teknis IT. W juga menyebut bahwa ia diarahkan untuk mengurus laporan pertanggungjawaban dana, padahal mahasiswa merasa tidak pernah menerima rincian anggaran yang seharusnya menjadi dasar pelaporan. Upaya menghubungi tim IT fakultas pun tidak membuahkan hasil, sebab narahubung yang ditunjuk sulit ditemui baik secara langsung maupun melalui pesan. Situasi tersebut membuat peserta KKN Doktor Mengabdi tidak memahami di mana letak kendalanya dan siapa pihak yang seharusnya bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu.

Mahasiswa kini menuntut kepastian dari pihak fakultas terkait penyebab keterlambatan ini. Mereka khawatir masalah tersebut berdampak pada penyusunan KRS, prasyarat mata kuliah lanjutan, hingga potensi keterlambatan kelulusan. Selain meminta transparansi alur penginputan nilai, mahasiswa berharap fakultas memperjelas koordinasi antara dosen pembimbing, unit akademik, dan tim IT agar hambatan serupa tidak kembali terjadi.

Penulis: Muhammad Ihza Ezra Saputra dan Adelia Meilany
Editor: Rayya Izana Abqariyya
Gambar: Muhammad Ihza Ezra Saputra dan Adelia Meilany

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com