Malang (27/10/2025) – Kasus pencurian helm kembali marak terjadi di area parkiran Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa yang sehari-hari mengandalkan sepeda motor sebagai sarana transportasi utama. Sejumlah mahasiswa mengaku telah kehilangan helm mereka meskipun area parkir dijaga oleh petugas, bahkan beberapa di antaranya mengalami kejadian serupa lebih dari satu kali. Minimnya pengawasan dan ketiadaan fasilitas keamanan seperti CCTV diduga menjadi penyebab utama lemahnya pengendalian terhadap tindak pencurian di lingkungan kampus tersebut.
Sebagian besar mahasiswa Fakultas Pertanian mengandalkan sepeda motor sebagai moda transportasi utama untuk mendukung mobilitas mereka menuju kampus. Penggunaan kendaraan pribadi ini dinilai praktis dan efisien, memudahkan dalam menempuh perjalanan sehari-hari. Kegiatan berkendara tersebut menunjukkan bahwa keselamatan menjadi hal yang tidak boleh diabaikan, di mana salah satu perlengkapan wajib yang harus digunakan adalah helm.
Helm memegang peran kritis sebagai perlindungan utama bagi pengendara. Fungsinya sangat vital dalam melindungi bagian kepala, yang mana organ tubuh yang paling rentan dari dampak benturan keras dalam situasi kecelakaan yang tidak terduga. Kesadaran untuk selalu mengenakan helm yang sesuai standar keselamatan tidak hanya mematuhi aturan lalu lintas, tetapi lebih jauh merupakan bentuk tanggung jawab pribadi untuk memastikan setiap perjalanan berlangsung dengan aman.
Di balik urgensi penggunaan helm, muncul persoalan baru yang mengganggu yaitu keamanan helm itu sendiri ketika ditinggalkan. Hal ini terbukti dengan maraknya kasus kehilangan helm di area parkiran Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa. Meskipun area kampus selama ini dianggap aman karena terdapat petugas parkir yang berjaga, kenyataannya masih terdapat celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab. Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa, karena helm bukan hanya atribut penting, tetapi juga salah satu barang yang paling sering menjadi target pencurian.

Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya telah kehilangan helm sebanyak 2 kali di parkiran Fakultas Pertanian, yang seharusnya area tersebut menjadi wilayah yang aman dan dijaga oleh petugas parkir. Kejadian ini dialami oleh inisial EC, yang merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian. Ia mengaku tidak pernah menyangka helmnya akan hilang di area kampus yang memiliki petugas parkir. “Awalnya tidak menyangka kalau helmnya bakal hilang karena di parkiran juga banyak helm. Dikira aman karena ada bapak parkir yang jaga dan tidak pernah diduga bakal hilang, apalagi helmnya termasuk helm yang tidak terlalu mahal,” ungkap EC saat diwawancarai.
Setelah menyadari helmnya hilang, EC segera melapor kepada petugas parkir yang berjaga. Namun, ia merasa kecewa dengan tanggapan yang diberikan. “Pas kejadian sudah melaporkan kepada bapak yang jaga parkir, saya bilang ‘bapak ini helm saya hilang,’ tapi respon bapak yang jaga hanya biasa saja, cuma ngeliatin,” jelasnya.
Hal yang sama dialami oleh seorang mahasiswi inisial VN, yang mengatakan bahwa helm nya juga hilang di parkiran Fakultas Pertanian. Ia menceritakan kronologinya kehilangannya “Waktu itu aku parkir di depan Green House yang deket GS (Gedung Sentral) itu, bareng temenku. Terus kita masuk ke dalam gedung nggak nyampe 5 menit, dari jauh udah kelihatan, kok helm ku nggak ada. ” tuturnya. Ia awalnya mengira kemungkinan helm nya jatuh dari jok motor, namun setelah di cek berulang kali di sekitar parkiran hasilnya tetap sama saja. Tidak lama setelah kehilangan helm, VN langsung melapor kepada satpam yang ada di samping parkiran “Pak, tadi ada ngeliat orang bawa helm sambil jalan atau naik motor gitu nggak ya? Soalnya helm saya hilang.” tanya VN.
“Waduh mbak, nggak tahu saya. Soalnya sekarang lagi marak juga kehilangan helm. Kalo dicari juga nggak bisa, gak ada CCTV juga disini.” balas satpam parkir. “Loh, terus ini saya harus nyari dimana pak?” VN bertanya lagi kepadanya. Akan tetapi, tidak ada balasan lagi dari satpam parkiran, dan hingga saat ini helm VN tak kunjung juga ditemukan.
Tidak hanya satu orang mahasiswa yang pernah kehilangan helm nya dua kali, ada mahasiswa Fakultas Pertanian yang lain juga mengalaminya. “Pernah kehilangan satunya di MRP (Masjid Raden Patah), terus kan beli baru lagi dengan model yang sama, ehh pas malem-malem di FP abis labes-an ilang.” ujar mahasiswa tersebut.
Dari ketiga pengalaman menyedihkan karena helm mereka raib begitu saja, hal yang dapat digaris bawahi adalah baik siang maupun malam hari tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan kehilangan helmnya. Satu hal yang pasti, langkah preventif yang dilakukan pihak keamanan untuk mencegah kehilangan yang lebih banyak lagi, saat ini parkiran yang berada di depan greenhouse sudah ditutup dengan menggunakan traffic cone di sepanjang area tersebut.
Penulis: Rayya Izana Abqariyya dan Robi’atul Mahdiyyah
Editor: Muhammad Ihza Ezra Saputra
Gambar: Muhammad Ihza Ezra Saputra










Leave a Reply