Persmacanopy.com

Membangun Pertanian Indonesia

Kelompok 41 MMD UB Ciptakan Alat Produksi Arang dari Limbah Batok Kelapa

Banyuwangi – Kelurahan Kalipuro di Kabupaten Banyuwangi, khususnya Dusun Secang, memiliki produksi kelapa yang melimpah dan menjadi sumber penghidupan utama warga. Hasil panen ini memang memberi manfaat ekonomi besar, namun juga menyisakan limbah batok dan sabut kelapa dalam jumlah banyak. Selama ini limbah hanya dijual murah ke pengepul dan belum dimanfaatkan secara optimal. Kondisi ini menunjukkan potensi lokal yang belum tergarap maksimal, sehingga perlu solusi agar limbah dapat bernilai tambah sekaligus mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Menjawab permasalahan tersebut, kelompok 41 MMD UB 2025 bersama dosen pembimbing lapang, Ir. Yasa Palaguna Umar, S. TP., M. Sc., Ph. D. menghadirkan sebuah inovasi sederhana, yaitu alat produksi arang dengan memanfaatkan limbah batok kelapa. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat mengolah limbah batok menjadi arang berkualitas tinggi yang tidak hanya memiliki nilai jual lebih tinggi, tetapi juga membuka potensi kewirausahaan baru. Prinsip kerja alat ini menggunakan metode pirolisis atau pembakaran tertutup tanpa oksigen, yang memungkinkan batok kelapa dikarbonisasi menjadi arang tanpa terbakar habis menjadi abu. Keunggulan dari inovasi ini adalah penggunaan bahan bakar alternatif berupa oli bekas yang umumnya dianggap sebagai limbah. Dengan pemanfaatan ini, proses produksi menjadi lebih efisien, hemat biaya, dan ramah lingkungan.

Uji coba alat produksi arang limbah batok kelapa oleh warga dan Kelompok 41 MMD UB 2025 di Dusun Secang

 

Proses pengembangan alat ini diawali dengan observasi terhadap kondisi masyarakat serta koordinasi bersama tokoh setempat. Kemudian, alat dirakit menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan relatif terjangkau. Usai perakitan selesai, dilakukan uji coba sebanyak dua kali, dengan uji terakhir berlangsung pada 29 Juli 2025 di rumah Bapak Ketua RT 02 RW 01 Dusun Secang dan turut disaksikan oleh warga sekitar. Hasil uji coba menunjukkan bahwa arang yang dihasilkan telah memenuhi kriteria berkualitas, yakni berwarna hitam pekat, tidak mudah hancur, ringan, serta mampu menghasilkan panas yang stabil saat digunakan. Validasi kualitas dilakukan melalui pengamatan langsung bersama praktisi lokal serta penyebaran angket kepada warga. Dari hasil tersebut, tercatat sebanyak 90% warga menilai alat ini efektif, mudah dioperasikan, dan layak dikembangkan lebih lanjut sebagai peluang usaha mandiri.

 

Salah satu warga, Bapak Anam, menyampaikan, “Dulu batok kelapa hanya dijual murah. Warga belum kepikiran mau diolah bagaimana agar lebih laku. Dengan alat ini, setidaknya bisa diolah jadi arang bernilai dan menambah penghasilan.”

Inovasi alat produksi arang ini tidak hanya menjawab persoalan limbah, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal. Program ini juga berkontribusi langsung terhadap upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Melalui pendekatan teknologi tepat guna ini, masyarakat didorong untuk tidak hanya menjadi pengguna sumber daya alam, tetapi juga menjadi pelaku aktif dalam mengelolanya secara bijak dan berkelanjutan.

Melalui inovasi ini, diharapkan masyarakat Secang Mangir, Kalipuro dapat mengembangkan usaha arang berbasis limbah lokal secara mandiri. Lebih jauh lagi, alat ini juga dapat direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik dan potensi serupa. Dari limbah batok kelapa yang dulunya dianggap tidak bernilai, kini lahir sebuah solusi nyata yang mampu membawa perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara menyeluruh.

Penanggung Jawab: Damar Tri Atmojo, Abel Epkapama, dan Alfabert Akbar Subchaniyah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com