Kuliah Daring: Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Keluhkan Kuota dan Koneksi Internet
Malang, Canopy – Sudah seminggu sejak penerapan kuliah secara daring (dalam jaringan) dilakukan di Fakultas Pertanian (FP) akibat merebaknya virus corona, namun bukannya mampu menggantikan kuliah seperti biasa sebaliknya banyak kendala yang dialami mahasiswa. Beberapa mahasiswa mengeluhkan kuota internet yang boros atau berlebihan dan menghabiskan banyak biaya untuk kuliah secara daring, hingga permasalahan koneksi internet di beberapa daerah yang jelek sehingga mahasiswa tidak dapat mengikuti kuliah secara daring.
Salah satu mahasiswa yang mengalami keresahanan yang sama yakni Ferian Cahya mahasiswa Agroekoteknologi 2017, “Masalah terutama yakni paket kuota internet saat kuliah daring bahkan ada dosen melakukan pembelajaran sampai 100 menit sangat menguras kuota mahasiswa, dalam kuliah minggu pertama ini saja menghabiskan 5-6 GB kuota internet” jelasnya.
Selain itu, Muhammad Choirul Amin selaku mahasiswa Agroekoteknologi 2018 juga mengalami hal yang serupa “Dimana saat melakukan kuliah daring ini tiba tiba koneksi internet eror dan tugas yang seharusnya dikumpulkan tepat waktu menjadi telat mas, begitupun saat UTS (Ujian Tengah Semester) kemarin, kuota internet yang diberikan universitas tidak dapat digunakan untuk google meet walaupun sudah pakai VPN (Virtual Private Network) sehingga saya harus menggunakan kuota saya sendiri” Ujarnya saat diwawancari Reporter LPM Canopy pada Minggu (4/5/2020).
Hal ini juga dialami oleh Hermawan Fibi Mahasiswa Agribisnis 2019 “Jaringan internet tidak stabil, jadi susah kalau mau join platform berbasis video semacam google meet, zoom.”
Padahal peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No: 302/E.E2/KR/2020 yang menghimbau perguruan tinggi melakukan penghematan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan yang diperoleh selama dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home), seperti subsidi pulsa dan koneksi pembelajaran daring.
Menyikapi hal tersebut Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Dr. Sujarwo , SP., MP menjelaskan “Sudah ada surat Edaran FP NOMOR: 2124/UN10.F04/PP/2020 po1.B.7 bisa dilihat bahwa presensi mahasiswa tidak menjadi kriteria administrasi dan kriteria penilaian selama perkuliahan daring setelah UTS di Semester Genap 2019/2020. Maka jika ada keterbatasan akses internet tetap bisa berkoordinasi dengan temannya agar tugas dan materi bisa dipelajari semua mahasiswa. Sehingga kehadiran di google meet bisa dikelola secara bijaksana sehingga lebih terjangkau biayanya.”
Selain itu, Wakil Dekan 2, Bidang Keuangan Mangku Purnomo, SP., M.Si.,Ph.D angkat bicara “Untuk terkait pulsa dan kuota internet kami masih nunggu keputusan rektorat, kami coba melakukan simulasi, kalau semisal 60.000 ribu mahasiswa dikasih 200.000 ribu tiap bulan selama 6 bulan maka jadi 72 Milyar lebih, insyaallah minggu depan ada keputusan”
Reporter : Wikan Agung
Editor : Shanti R.P