Lumajang (17/07/2025) – Mahasiswa Universitas Brawijaya melaksanakan program “Satu Pohon, Seribu Harapan” di Desa Kraton, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Mahasiswa Membangun Desa (MMD), yang merupakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Brawijaya. MMD bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa melalui pengabdian mahasiswa, dengan fokus pada pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Mahasiswa Universitas Brawijaya melibatkan siswa kelas 5 di SDN Kraton 01 untuk berpartisipasi dalam penanaman pohon. Kegiatan ini tidak hanya mengedukasi siswa tentang pentingnya pohon, tetapi juga memberikan mereka pengalaman langsung dalam menjaga lingkungan. Pelibatan generasi muda merupakan langkah dalam menanamkan rasa cinta terhadap alam sejak dini. Kegiatan ini dihadiri oleh guru dan orang tua siswa yang turut mendukung upaya menjaga lingkungan.
Salah satu fokus dari program ini adalah penanaman lima bibit jambu air yang dilakukan di halaman sekolah. Setelah penanaman, sebanyak 16 bibit jambu air lainnya dibagikan kepada siswa untuk ditanam di rumah masing-masing. Mahasiswa menjelaskan bahwa jambu air dipilih karena tumbuhan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomis untuk masyarakat. Siswa diajarkan langkah-langkah menanam pohon dengan benar, mulai dari memilih lokasi hingga merawat bibit setelah ditanam. Proses ini melibatkan penggalian lubang, penempatan bibit, dan penyiraman yang tepat. Kegiatan ini juga mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga tanaman agar tumbuh dengan baik. Siswa diharapkan tidak hanya menanam, tetapi juga merawat pohon yang mereka tanam.
Program ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif. Mahasiswa menjelaskan tentang peran pohon dalam ekosistem, termasuk kontribusinya dalam penyerapan karbon dan penanggulangan perubahan iklim pada sesi ini. Siswa diajak untuk berdiskusi mengenai dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan. Melalui cara ini, mereka dapat memahami betapa pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Mahasiswa juga menjelaskan bahwa penanaman pohon adalah salah satu langkah sederhana untuk menjaga lingkungan. Diskusi ini bertujuan untuk mendorong siswa berpikir kritis tentang masalah lingkungan yang ada. Mereka berharap, setelah mengikuti program ini, siswa dapat menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka.
Kepala Desa Kraton, Didik Purwandono, memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh mahasiswa Universitas Brawijaya. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mendidik generasi muda kami tentang pentingnya menjaga alam.” Didik menambahkan bahwa kegiatan ini memperkuat ikatan antara masyarakat dan generasi muda, serta memberikan harapan baru untuk keberlangsungan lingkungan di desa. “Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial di kalangan anak-anak dan menginspirasi mereka untuk berkontribusi lebih banyak pada desa,” ujar Didik.
Setelah kegiatan selesai, siswa terlihat antusias dan bersemangat untuk merawat bibit jambu air yang telah mereka tanam. Mereka berjanji akan menyiram dan memberi perhatian khusus pada tanaman tersebut. Mahasiswa merasa bangga melihat keterlibatan aktif siswa dalam program ini. Mereka percaya bahwa pengalaman langsung seperti ini akan lebih mengena dibandingkan hanya teori. Program “Satu Pohon, Seribu Harapan” di Desa Kraton diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi daerah lain. Melalui kerja sama dan komitmen bersama, perubahan positif dalam lingkungan dapat terwujud. Zidan, selaku koordinator program “Satu Pohon, Seribu Harapan,” menambahkan, “Kami berharap semua yang terlibat dapat merasakan manfaat dari program ini sehingga kita bisa menciptakan dampak yang lebih besar untuk lingkungan dan masyarakat.”
Penulis: Muhammad Zidan Al Antony
Editor: Muhammad Ihza Ezra Saputra
Gambar: Tim MMD Desa Kraton
Leave a Reply