Program Pemerintah dalam Memajukan Perekonomian Pertanian
Malang, CANOPY—Kebijakan pemerintahan kabinet Jokowi-JK dalam memajukan perekonomian pertanian yang menjadi sorotan adalah program UPSUS PAJALE (Upaya Khusus Padi, Jagung, Kedele). Produksi pada tahun 2015 sebesar 75,55 juta ton GKG atau naik 4,70 juta ton (6,64%) dibandingkan angka Tetap (ATAP) tahun 2014. Produksi jagung 20,67 juta ton pipilan kering atau naik 1,66 juta ton (8,72%) dan kedelai 998,87 ribu ton biji kering atau naik 43,87 ribu biji kering (4,59%) (data dikutip dari Badan Pusat Statistik tahun 2015).
Tatiek Koerniawati Andjani selaku dosen Sosial Ekonomi FP UB menjelaskan bahwa UPSUS PAJALE ini untuk menjadi perhatian khusus kepada petani untuk menerapkan ini menjadi suatu solusi terhadap permasalahan yang ada. Menurutnya, kebijakan ini menuai banyak kritikan. “Kebijakan PAJALE ini hanya bersifat jangka pendek dan merupakan hasil duplikasi dan imitasi yang masih menggunakan teknologi lama,” pungkasnya.
Tatiek juga menyebutkan bahwa pemerintah hanya memperhatikan daerah-daerah sektoral saja seperti Jawa Timur dan Jawa Barat. Sehingga daerah lain merasakan kebijakan pemerintah sekarang.
Berbanding lurus dengan kenyataan di lapangan, Habib (28) salah satu anggota GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) daerah Sumber Berantas, Kota Batu mengatakan bahwa kebijakan pemerintah hanya terpusat pada daerah-daerah besar. Program juga dirasakan hanya pada petani besar bukan kepada kelompok kecil yang ada. Sehingga petani merasa tidak diperhatikan dengan benar.
Tulisan ini telah dimuat di Buletin edisi 1/2016
Reporter : Ahmad Rizkiyanto, Niswatin Hasanah
Editor : Nur Dian Laksono