Infeksi, Patogen, dan Implikasinya bagi Kesehatan Manusia
Sebelum membahas lebih lanjut, apakah kalian tau apa itu jamur? Pasti teman – teman sudah tidak asing lagi dengan yang namanya jamur. Namun, pembahasan kali ini yang akan kita bahas sekarang, yaitu apakah ada jamur yang dapat ber-inang pada manusia?
Apakah kalian tahu jikalau manusia dapat terinfeksi jamur patogen? Jamur patogen adalah jamur yang bisa menyerang atau menginfeksi manusia. Jamur patogen merupakan suatu mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit atau infeksi pada tanaman, hewan, atau manusia.
Patogen dapat menginfeksi manusia dari berbagai kingdom yang memiliki implikasi penting terhadap munculnya penyakit menular. Jamur juga dapat menyebabkan berbagai infeksi pada tanaman, yang mengakibatkan kerusakan signifikan pada jutaan tanaman dan tanaman pangan. Selain itu, jamur juga menghasilkan racun yang dapat mencemari makanan, menyebabkan toksisitas akut, dan dalam kasus yang kronis, mungkin berperan sebagai karsinogen.
Selama beberapa dekade terakhir, telah terjadi peningkatan jumlah jamur patogen baru yang muncul. Salah satu contoh yang signifikan adalah munculnya Candida auris, jamur yang resisten terhadap banyak jenis obat dan telah menyebar di seluruh dunia, menjadi ancaman kesehatan yang serius. Pemanasan global dan aktivitas peradaban manusia telah membuka peluang bagi munculnya penyakit jamur baru. Menurut teori Garcia-Solache dan Casadevall, hanya sedikit jamur yang tidak toleran terhadap suhu dan memiliki potensi patogenik yang dapat bertahan hidup pada suhu tubuh. Ancaman ini semakin meningkat karena beberapa jamur dapat menggunakan strategi adaptasi alamiah untuk beradaptasi dengan suhu yang lebih tinggi melalui seleksi termal.
Daun perak merupakan penyakit tanaman berupa jamur pada tanaman yang disebabkan oleh Chondrostereum purpureum dikenal sebagai penyakit daun perak. Penyakit ini seringkali menyerang banyak spesies dalam keluarga mawar dan dapat menjadi fatal karena sifatnya yang progresif. Nama umum “daun perak” berasal dari perubahan warna menjadi perak pada daun di cabang yang terinfeksi. Penyakit ini menyebar melalui spora yang terbawa oleh udara dan menempel pada kayu gubal yang baru terbuka. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan pemangkasan pada musim panas ketika kemungkinan keberadaan spora paling rendah.
Tanaman yang paling sering terkena dampak adalah plum, apel, aprikot, almond, ceri dan kerabatnya, hawthorn, mawar dan popular. Rhododendron dan Laburnum juga diserang, meskipun tidak satupun dari penyakit ini yang menunjukkan gejala perak pada daunnya. Selain risiko kehilangan semak mawar sesekali, penyakit jamur tidak pernah dianggap sebagai masalah bagi manusia. Sampai tahun 2023, Dikabarkan sebagai kasus pertama jenis ini di dunia, seorang ahli mikologi (peneliti keragaman dan evolusi jamur) India berusia 61 tahun tampaknya tertular kasus penyakit daun perak yang cukup serius di tenggorokannya. Kasus sejenis ini merupakan contoh langka. Hasil pemindaian sinar-X pada lehernya menunjukkan adanya abses berisi nanah di sebelah trakeanya. Uji laboratorium tidak menemukan bakteri yang mengkhawatirkan, tetapi teknik pewarnaan khusus untuk jamur menunjukkan adanya filamen panjang seperti akar yang disebut hifa.
Hal itu dikerenakan jamur tumbuh secara kosmopolit dengan kehidupan manusia baik ditanah maupun di air. Lebih tepatnya jamur dapat menginfeksi atau menyerang manusia dan hewan, melalui beberapa cara. Salah satunya yaitu Mikotoksikosis adalah keracunan manusia (dan hewan lain) oleh makanan yang terkontaminasi racun jamur (mikotoksin). Mikotoksin dapat dihasilkan oleh beberapa jenis jamur dan dapat mengakumulasi dalam makanan, terutama pada kondisi lingkungan tertentu. Ketika manusia atau hewan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi mikotoksin, hal ini dapat menyebabkan keracunan dan masalah kesehatan. Kemudian ada juga Mikosis, Mikosis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh infeksi dan kerusakan langsung. Jamur menyerang hewan secara langsung dengan menjajah dan menghancurkan jaringan. Selanjutnya ada Mycetismus, Mycetismus menggambarkan konsumsi racun yang sudah terbentuk sebelumnya dalam jamur beracun. Mycetismus dapat terjadi katika jamur beracun dimakan. Dia menyebabkan sejumlah kematian manusia selama pemetikan jamur. Banyak tubuh buah jamur yang dapat dimakan menyerupai kerabatnya yang sangat beracun. Selain itu, individu yang menunjukkan hipersensitivitas terhadap jamur dan spora akan mengalami reaksi alergi yang kuat dan berbahaya. Infeksi jamur umumnya sangat sulit diobati karena, tidak seperti bakteri, jamur adalah eukariota. Antibiotik hanya menargetkan sel prokariotik, sedangkan senyawa yang membunuh jamur juga merugikan hewan inang eukariotik.
Penyakit jamur bukanlah hal yang jarang terjadi pada manusia, meskipun dari jutaan spesies yang diketahui, hanya beberapa ratus yang mampu menyebabkan banyak kerugian bagi manusia. Spesies jamur yang mampu tumbuh pada suhu 35–37 °C dapat menjadi patogen manusia atau flora komensal (JS Kim, 2020). Penyakit jamur yang umum menyerang manusia antara lain ada kurap (Ringworm), kurap kaki (Tinea pedis), kutu air, dan sariawan yang biasanya menetap di area kulit yang lembap, patogen ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui kerusakan kulit dan saluran pernafasan dan dapat menyebabkan infeksi terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Sehingga menyebabkan iritasi, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, Inang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah yang paling rentan terhadap infeksi jamur, namun individu yang sehat dan memiliki imunitas yang baik juga sering dilaporkan terkena infeksi jamur. Jamur yang biasanya memakan tumbuh-tumbuhan yang membusuk, seperti spesies Aspergillus, dapat menginfeksi bagian dalam tubuh manusia jamur yang biasanya memakan tanaman yang membusuk, seperti spesies Aspergillus, dapat menginfeksi bagian dalam tubuh kita.
Terakhir Sebagai catatan, perlu ditekankan bahwa meskipun sebagian besar jamur tidak mampu berinang pada manusia, namun ada juga jenis-jenis jamur tertentu yang dapat menyebabkan infeksi atau masalah kesehatan yang menunjukkan perlunya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan dalam pengelolaan makanan serta lingkungan sekitar. Tindakan pencegahan yang cermat, termasuk kebersihan makanan, penyimpanan yang benar, dan keamanan sanitasi, menjadi kunci untuk menghindari potensi risiko kesehatan yang terkait dengan kontaminasi jamur. Dengan demikian, upaya proaktif dalam memastikan lingkungan dan praktik makanan yang bersih dapat memberikan perlindungan yang efektif terhadap dampak negatif yang mungkin timbul akibat jamur yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
Sumber:
Forum Institute of Medicine (AS) tentang Ancaman Mikroba. Evolusi Mikroba dan Ko- adaptasi: Penghargaan terhadap Kehidupan dan Warisan Ilmiah Joshua Lederberg: Ringkasan Lokakarya, National Academies Press (US), Washington (DC), 2009.
Garcia-Solache, MA, dan Casadevall, A. 2010. Pemanasan global akan membawa penyakit jamur baru bagi mamalia. mBio, 1 (1).
JS Kim, SJ Yoon, YJ Park, SY Kim, CM Ryu, Melintasi perbatasan kerajaan: penyakit manusia yang disebabkan oleh patogen tanaman, Lingkungan. Mikrobiol. 22 (7) (2020 Juli) 2485–2495.
S.Dutta dan U.Ray. (2023). Laporan Khusus Mikologi Medis. Abses paratrakeal oleh jamur tanaman Chondrostereum purpureum – laporan kasus pertama infeksi pada manusia 40. 30-32.
Sumber gambar: https://www.naturespot.org.uk/
Penulis: Nasyihatul Khoiriyah
Illustrator: Diandra Putri
Editor: Diandra Putri