Agrowisata Melon Sultan di Pulau Garam

Setiap daerah memiliki keunggulan tersendiri dalam budidaya tanaman khususnya pada jenis tanaman hortikultura. Jika Malang terkenal dengan buah apelnya, Binjai dengan rambutannya, kini Pamekasan dengan melon sultannya. Pamekasan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Pulau Madura. Melon sultan ini dibudidayakan oleh masyarakat dan petani yang berada di Desa Artodung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. Julukan “Melon Sultan” tentunya tidak terlepas dari varietas buah yang berjenis melon Golden dengan keuggulan rasa buah yang lebih manis, renyah, dan menarik. Terdapat setidaknya 7 varietas melon yang dibudidayakan dan menjadi primadona pengunjung. Varietas melon tersebut diantaranya melon Golden Luna, Golden Langkawi, Golden Apollo, Golden Basket, King Show, Honey Globe, dan Sky Rocket. Vareitas-varietas melon unggulan ini memilki ciri khas masing-masing sebagai melon sultan di agrowisata petik melon.

Agrowisata petik melon langsung dari pohonnya ini merupakan rangkaian atau sustainabilitas dari pelaksanaan agrowisata petik melon diawal terjadinya pandemi covid-19 yang melanda dunia termasuk juga yang melanda negara kita ini”, tutur Pak Jamal selaku owner. Dampak Covid-19 sangat mempengaruhi kerlangsungan hidup manusia. Interaksi manusia dibatasi sebagai salah satu bentuk pencegahan penularan virus. Akibatnya, sektor pariwisata ditutup total demi mematuhi protokol kesehatan. Memasuki era new normal, berangsur-angsur kegiatan masyarakat mulai diperbolehkan namun masih terbatas. Disamping itu, kita tetap dituntut untuk selalu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat seperti mengonsumsi buah yang kaya akan vitamin. Kondisi ini justru dimanfaatkan oleh Pak Jamal sebagai peluang usaha dengan mendirikan agrowisata petik melon. “Hal ini melatarbelakangi saya untuk menanam melon yang sengaja saya pilih varietas melon yang ditanam adalah melon-melon yang pasarnya eksklusif atau melon-melon yang biasa dijual disupermarket dan hypermarket”, tambah beliau. Buah melon premium ini ditanam di areal persawahan yang juga dibudidayakan oleh petani-petani milenial di sekitarnya. Pak Jamal mengungkapkan, areal persawahan tempatnya menanam melon memilki keindahan alami pedesaan yang cukup baik, Menurutnya, konsep petik melon langsung dari pohonnya memiliki nilai tambah bagi para pengunjung sekaligus pembeli buah melon. “Alhamdulillan, kemudian agrowosata petik melon ini mendapatkan animo yang sangat baik dari masyarakat sehingga berkembang sampai saat ini.” tutur beliau.

Profit yang diperoleh semenjak adanya agrowisata ini juga dirasakan oleh masyarakat sekitar sebagai lapangan pekerjaan, mulai dari penjaga stan, petugas petik, petugas angkut, penjaga parker, dan penjaga kebun. Selain itu, agrowisata ini juga mendorong kegiatan ekonomi mikro para masyarakat di sekitar lokasi dengan menjual snack atau barang dagangan lainnya. Hal ini dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memutus mata rantai pemasaran dari petani ke konsumen secara langsung tanpa perantara tengkulak atau pengepul.

Penulis: Maulidina

Editor: Danendra

Sumber Gambar: jatimpos.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com