Malang, 25 Oktober 2025 — Dua kegiatan mahasiswa yang berlangsung bersamaan di kawasan Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menimbulkan ketegangan setelah terjadi bentrok antara kegiatan Plant Protection Competition (PPC) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman (HIMAPTA) dan kegiatan PLA Permaseta.
Kegiatan PPC HIMAPTA dilaksanakan pada Sabtu, 25 Oktober 2025 di ruang GS 1.1 dan merupakan agenda besar tahunan berupa Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) serta seminar nasional yang dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai universitas, dosen, dan profesor sebagai juri maupun pembicara. Sementara itu, acara PLA Permaseta berlangsung di area teras belakang GS yang masih berada di lingkungan yang sama. Permasalahan muncul ketika suara dari kegiatan PLA dianggap terlalu keras dan mengganggu jalannya acara HIMAPTA.
Menurut keterangan panitia PPC, sebelum hari pelaksanaan belum ada koordinasi resmi dengan pihak PLA. Namun pada hari kegiatan, perwakilan kedua pihak sempat melakukan kesepakatan pembagian area agar masing-masing acara dapat berjalan dengan lancar. “Kami sudah berkoordinasi antar koordinator lapang dari kedua pihak untuk pembagian area dan sudah saling sepakat. Namun beberapa saat kemudian pihak PLA melanggar kesepakatan dengan menempati jalan menuju pintu masuk GS yang seharusnya digunakan untuk umum,” ujar salah satu panitia PPC HIMAPTA.

Gangguan mulai terasa sekitar pukul 09.00 WIB ketika peserta PLA tiba di area rumput GS dengan meneriakkan jargon keras. Saat itu, peserta lomba karya tulis ilmiah dari berbagai universitas sedang melakukan presentasi di hadapan juri. Situasi semakin tidak kondusif setelah waktu istirahat karena adanya musik perkenalan panitia dan teriakan keras, padahal di saat bersamaan HIMAPTA sedang melaksanakan seminar nasional dengan pembicara seorang profesor.
Panitia PPC mengaku telah berulang kali menegur dan meminta kerja sama kepada panitia PLA agar menjaga ketenangan selama acara berlangsung. “Kami sudah menjelaskan bahwa kegiatan kami berskala nasional dan dihadiri oleh pihak eksternal, sehingga kami berharap ada rasa toleransi dan empati. Namun permintaan tersebut tidak diindahkan,” jelas panitia HIMAPTA.
“Saat mereka evaluasi panitia dan kembali bersorak keras, kami kembali menegur dan menjelaskan bahwa di dalam ruangan masih berlangsung seminar dengan pemateri profesor. Setelah kami sampaikan, barulah pihak PLA terdiam,” ungkap salah satu panitia PPC. Panitia Kejadian ini berpotensi mencoreng citra Fakultas Pertanian, mengingat kegiatan mereka dihadiri peserta dan tamu dari luar Universitas Brawijaya.
Pihak panitia PLA menolak untuk diwawancarai. Hingga saat ini, mereka belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut.
Meskipun tidak terjadi insiden fisik, bentrok antar kegiatan ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh organisasi mahasiswa di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Koordinasi, komunikasi, dan sikap saling menghargai antar penyelenggara kegiatan sangat diperlukan agar setiap acara dapat berjalan dengan lancar tanpa saling mengganggu, demi menjaga nama baik fakultas dan universitas.
Penulis: Cahyani
Editor: Muhammad Ihza Ezra Saputra
Gambar: Tiara Wahyuni Rahmawati H.










Leave a Reply