“Air dan Air Limbah” jadi Tema World Water Day 2017
Air adalah salah satu kebutuhan pokok yang harus ada dalam kehidupan manusia. Hampir 70% dari bumi adalah air. Air di bumi dibagi menjadi 97% air asin, 3% berupa air tawar dengan 2/3 nya dalam bentuk es di kutub. Akan tetapi, sekitar 2.8 miliar manusia mengalami krisis air, dan lebih dari 1,2 miliar manusia tidak memiliki akses air bersih yang mencukupi kebutuhan mereka.
Oleh karena itu setiap tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia (HAS) atau Hari Air Dunia (HAD) sebagai salah satu bentuk keedulian terhada keberadaan air. Hari Air Sedunia atau dalam bahasa internasional disebut sebagai World Water Day ini di usulkan pertama kali dalam United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Pada Sidang Umum PBB ke-47 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992, keluarlah resolusi nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.
Pada tahun 2003, dibentuklah UN-Water oleh komite tingkat tinggi PBB yang diberikan kewenangan dalam mengkoordinasikan dan menghimpun isu yang berhubungan dengan air di dunia sehingga UN-Water memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari semua aspek air termasuk air tawar, air tanah maupun air laut.mereka mengembangkan, menilai, memanajemen, dan memonitoring penggunaan air.
Salah satu program UN-Water adalah menentukan tema peringatan hari air dunia yang disesuaikan dengan isu atau masalah tentang air yang berkembang saat itu. Pada tahun 2016, tema yang diangkat adalah tentang Water and Job yaitu hubungan antara keberadaan air sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat, sedangkan pada tahun 2017 ini, tema yang diangkat adalah “Water and Wastewater” atau air dan air limbah. Tema ini digunakan untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDG) 6 yang menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang. Padahal menurut WHO 663 juta orang hidup tanpa persediaan air bersih di dekat rumah dan mendapatkan beberapa masalah kesehatan karena menggunakan air yang terkontaminasi.
Secara umum seluruh air limbah dari rumah tangga, pabrik maupun pertanian akan kembali lagi ke alam tanpa adanya penyaringan atau daur ulang sehingga akan mencemari lingkungan dan mengurangi sebagian material yang berguna di dalam air. Oleh karena itu diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Penulis: Elfita R. Aulia
Sumber gambar : pixabay.com