Dari Sawit untuk Indonesia

Sebagai mahasiswa pertanian, pastinya tidak asing mendengar tentang komoditas sawit terutama perkembangannya di Indonesia. Banyak pembahasan tentang sawit di perkuliahan, bahwasannya semakin pesat perkembangan komoditas ini akan berdampat buruk untuk ekosistem hutan yang akan ditanami. Menurut Khairunnisa (2018), dampak ekologis yang diakibatkan dengan adanya industri perkebunan sawit ialah menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan pada ekosistem hutan, dan ancaman terhadap hewan yang semakin punah. Selain itu, pencemaran dari asap pembakaran dan limbah dapat meracuni hewan dalam jangka waktu yang lama. Dampak negatif ini tidak hanya terjadi di kawasan hutan yang diubah menjadi perkebunan kelapa sawit, tetapi juga di hutan produksi dan hutan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.

Tetapi dari semua dampak yang ditimbulkannya, industri sawit memiliki pengaruh besar terhadap negara. Kelapa sawit memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia karena menjadi komoditas yang berpotensi besar sebagai sumber devisa serta minyak sawit juga digunakan sebagai bahan utama dalam produksi minyak goreng yang dijual di seluruh dunia. Dikutip dari Republika (2023), menurut Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas Agribusiness & Food, minyak sawit saat ini berperan sebagai penyumbang utama ekspor Indonesia, menyumbang sekitar 40 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 600 triliun (dengan kurs Rp 15 ribu per dolar AS) sepanjang tahun 2022. Tidak cukup disitu, industri kelapa sawit berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat baik di pedesaan maupun diluarnya seperti yang dikutip dari BPDKS (2018), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro menekankan peran signifikan industri kelapa sawit dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, kelapa sawit menjadi sumber penghidupan bagi 16,2 juta orang tenaga kerja, yang terdiri dari 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga tidak langsung. Oleh karena itu, Bambang berharap bahwa pengembangan sektor kelapa sawit dapat ditingkatkan agar penyerapan tenaga kerja juga meningkat.

Perkembangan perkebunan kelapa sawit telah membuka peluang kerja bagi masyarakat serta memberikan upah yang lebih besar dibandingkan dengan industri pertanian lainnya dan berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan industri perkebunan kelapa sawit telah menciptakan beragam dampak positif yang dirasakan oleh berbagai pihak, mulai dari masyarakat sampai pemerintah. Masyarakat merasakan manfaatnya melalui lapangan pekerjaan yang telah diciptakan oleh berbagai industri kelapa sawit sedangkan pemerintah merasakannya melalui keuntungan yang memberikan kontribusi terhadap devisa negara yang cukup besar, oleh karena itu industri kelapa sawit di Indonesia telah menjadi pilar penting bagi perekonomian nasional. Berdasarkan data United States Department of Agriculture (USDA) (2023), Industri ini menjadikan Indonesia sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan produksi CPO mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022/2023. Hal ini membuktikan bahwa walaupun banyak sekali dampak negatif dengan keberadaan sawit di Indonesia tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa komoditas ini sangatlah penting untuk kemajuan perekonomian negara dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar serta pekerja.

Sebagai mahasiswa pertanian, kita selayaknya memiliki kemampuan berpikir holistik. Hal ini memungkinkan kita untuk mempertimbangkan dampak positif dan negatif dari setiap tindakan atau ide dalam studi pertanian. Dengan berpikir dari berbagai sudut pandang, mulai dari keberlanjutan pertanian hingga dampak sosial, dampak lingkungan sampai dengan inovasi teknologi ramah lingkungan. Sehingga kita dapat menghasilkan ide dan solusi yang lebih bijak dan berkelanjutan. Dengan cara ini, kita dapat berperan dalam meningkatkan industri pertanian untuk masa depan yang lebih baik.

Sumber

Aprobi. (2021). Perkebunan Kelapa Sawit dan Manfaat Ekologisnya

BPDPKS. (2018). Industri Kelapa Sawit Indonesia Serap 16,2 Juta Pekerja.
https://www.bpdp.or.id/Industri-Kelapa-Sawit-Indonesia-Serap-16-2-Juta-Pekerja Diakses pada 26 Oktober 2023.

https://www.aprobi.or.id/id/palm-oil-trees-plantation-ecological-benefits/ Diakses pada 26 Oktober 2023.

Khairunnisa, A. (2018). Dampak Industri Perkebunan Kelapa Sawit Di Riau Terhadap Ekosistem Lingkungan. Jusuf Kalla School Of Government. Republika. (2023).

Indonesia Pasok 40 Persen Minyak Sawit Dunia, Kontribusi Ekspor Tembus Rp 600 Triliun. https://republika.co.id/berita/s0n7ak502/indonesia-pasok-40-persen-minyak-sawit-dunia-kontribusi-ekspor-tembus-rp-600-triliun Diakses pada 26 Oktober 2023.

United States Departement of Agriculture (USDA). (2023). Indonesia: Oilseeds and Products Annual. Attaché Report (GAIN). ID2023-0005.

Sumber Gambar Aprobi, 2021

Penulis: Muhammad Naufal Majid

Editor: Diandra Putri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com