Persmacanopy.com

Membangun Pertanian Indonesia

Lilin untuk Affan: Aksi Solidaritas Malang Gugat Brutalitas Aparat

Sumber : Imma Nastiti Indra Sari

Sumber : Imma Nastiti Indra Sari

Malang – 29 Agustus 2025, Puluhan massa berkumpul di alun alun merdeka malang untuk melakukan aksi solidaritas atas meninggalnya seorang driver ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis brimob pada saat demo DPR Kamis, 28 Agustus 2025 di Jakarta.

Masa yang terkumpul terdiri dari berbagai kalangan masyarakat mulai dari mahasiswa hingga driver ojek online yang secara khusus berkumpul, bukan untuk mencari penumpang tetapi menuntut keadilan atas meninggalnya rekan seprofesi mereka Affan Kurniawan.

Aksi dimulai dengan long march dari alun alun merdeka malang memutari daerah kayu tangan dan balaikota Malang dan diakhiri dengan mimbar untuk penyampaian orasi orasi di tengah alun alun merdeka malang. Masa mulai berkumpul pukul 15.00 WIB dan bubar dengan damai pada pukul 18.00. Aksi berlangsung dengan aman tanpa bentrokan dan pengamanan dari aparat kepolisian.

Saat  penyampaian orasi, masa driver ojol menyampaikan lima tuntutan kepada pemerintah dan pihak kepolisian RI. tuntutan itu terdiri atas:

  1. Mengusut tuntas insiden tewas saudara Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis brimob serta memastikan proses hukum berjalan transparan, independent, dan akuntabel
  2. Menuntut pertanggung jawaban penuh dari kepolisian khususnya brimob atas kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa masyarakat sipil
  3. Menjamin perlindungan dan keadilan hukum bagi keluarga korban meninggal maupun luka luka, termasuk pemberian santunan dan kompensasi yang layak.
  4. Menjamin keselamatan rakyat dalam setiap aksi penyampaian pendapat di muka umum dengan menghentikan segala bentuk tindakan represif aparat
  5. Mendesak kepolisian RI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja aparat keamanan di lapangan agar tidak lagi bertindak brutal maupun menggunakan cara cara kekerasan dalam menghadapi warga sipil

 

Ibu Y selaku driver ojek online yang melakukan orasi dan membacakan pernyataan sikap mengungkapkan tambahan “semoga bapak kapolres tidak malu dengan perkataan yang beliau  katakan bahwa kejadian itu tidak disengaja, semoga bapak kapolri bersedia mengundurkan diri dari jabatannya setelah menyampaikan statement yang sangat keliru.” tambahan tersebut disambut seruan persetujuan dari masa aksi yang hadir.

Sumber : Arsip CANOPY

Sejumlah peserta aksi lainnya menyampaikan pandangannya terkait insiden yang menimpa Affan Kurniawan dan tuntutan yang diarahkan kepada pemerintah maupun aparat.

Seorang pengemudi ojek online berinisial L menegaskan bahwa kasus ini bukan sekadar persoalan bagi komunitas ojol, melainkan menyangkut seluruh rakyat Indonesia. “Bukan hanya ojol yang akan sakit hatinya, Indonesia tidak dengan baik-baik saja. Pemerintah sekarang harus diperbaiki, termasuk oknum yang melakukan kesalahan itu,” ujarnya.

Senada dengan itu, Y, salah satu driver yang ikut aksi, menyampaikan harapannya agar keadilan benar-benar ditegakkan. “Harapannya semoga ada keadilan untuk kedepannya. Ini bentuk ke solidaritasnya, semoga ada perbaikan ke depannya oleh sistem kita. Kita hanya bisa menuntut keadilan. Sedih sekali melihat video. Kita sebagai driver tidak hanya sekali dua kali memperjuangkan, tetapi kita hanya mengembalikan kembali kepada kebijakan pemerintah,” tuturnya dengan nada emosional.

Dari pihak YLBH Malang, kritik tajam dilontarkan mengenai pola represif aparat yang dianggap berulang dari masa ke masa. “Bukan hal yang baru untuk kekerasan polisi, sudah sering melakukannya setiap tahun. Sejak 2019 sampai 2025 polisi terus melakukan represifitas bahkan jauh sampai pembunuhan kepada Affan Kurniawan. Tragedi Kanjuruhan adalah kasus pelanggaran berat HAM yang tidak bisa dilihat sebagai kasus biasa, korbannya 135 orang. LBH pun mengalami teror ancaman, baik melalui media sosial maupun secara langsung,” ungkap perwakilan YLBH. Mereka menambahkan bahwa janji-janji penyelesaian kasus pelanggaran HAM dari era Presiden Joko Widodo hingga berlanjut ke pemerintahan Prabowo dinilai belum memberikan bukti nyata.

Dari kalangan mahasiswa, pernyataan datang dari perwakilan BEM Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, berinisial A yang ikut serta. “Kaget walaupun bukan jadi barang baru lagi, karena pernah terjadi kasus Kanjuruhan.” Ia menambahkan, “Visi utama kami adalah menggagalkan kenaikan gaji DPR dan kebijakan lain yang meresahkan rakyat. Tidak ada polisi sama sekali di jalanan, yang harusnya dengan jumlah massa sebanyak ini ada pengamanan. Namun mungkin aparat sedang mengamankan diri. Harapannya massa tetap fokus terhadap apa yang kita tuntut dari awal. Goals pertama kami adalah menekan anggota DPR dan lembaga eksekutif, utamanya presiden, agar tuntutan ini dikabulkan. Kita akan terus mengawal.”

Dalam aksi tersebut selain penyampaian orasi dan pernyataan sikap, masa aksi serentak menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan. Beberapa driver ojek online juga membagikan mawar putih sebagai simbolis penghormatan dan penghargaan.

 

Penulis : Zahira Nur Shadrina dan Imma Nastiti Indra Sari

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com