Malang, 21 Juli 2025 – Kelompok 31 Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) menggelar workshop berjudul “Menumbuhkan Kepedulian Lingkungan dan Kreativitas Siswa Melalui Workshop Kokedama” di ruang kelas 6 MI Miftahul Ulum, Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok 31 MMD UB 2025 dengan harapan menumbuhkan kesadaran anak sejak dini terhadap lingkungan, memberi pengalaman membuat media tanam sendiri, serta mendorong kreativitas siswa dalam merawat tanaman hias berbasis konsep kokedama.
Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya adalah wujud implementasi mata kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (MKPkM) di bawah naungan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UB. Dalam program ini, mahasiswa turun langsung ke desa terpilih untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari di kampus, mulai dari teori hingga keterampilan teknis dengan tujuan membantu memecahkan masalah lokal dan meningkatkan kesejahteraan warga. Selain membawa manfaat nyata bagi masyarakat, MMD juga melatih mahasiswa dalam berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, memimpin kegiatan, serta mencari solusi kreatif untuk tantangan di lapangan.
Desa Dawuhan, dengan potensi lingkungan dan masyarakat yang peduli akan kelestarian alam, menjadi lokasi yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan ini. Berangkat dari hasil observasi dan komunikasi dengan warga serta pihak sekolah, Kelompok 31 MMD UB merancang program yang menggabungkan edukasi lingkungan dan kreativitas melalui teknik menanam kokedama yaitu media tanam dari sabut kelapa dan benang yang ramah lingkungan.
Kegiatan Workshop Kokedama dimulai pukul 07.30 WIB dengan penjelasan sederhana tentang cara kerja ekosistem tanaman dan keuntungan membuat kokedama. Setelah itu, pemateri menunjukkan langkah-langkah membuat media tanam dari sabut kelapa, benang, dan tanaman hias. Siswa lalu dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mencoba langsung membuat kokedama sendiri. Untuk mengetahui seberapa banyak yang mereka pahami, di akhir praktik para siswa mengerjakan post-test singkat. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana siswa bisa mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dan pemeberian hadiah kepada kelompok yang kreasi kokedamanya paling menarik.

Foto kegiatan praktik pembuatan kokedama bersama siswa MI Miftahul Ulum Desa Dawuhan
Menurut penanggung jawab program, Muammar Naufal Alfarizy dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, kegiatan workshop ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan sejak usia dini. Selain itu, siswa juga diajak untuk merasakan langsung pengalaman membuat media tanam kokedama, yaitu teknik menanam menggunakan sabut kelapa dan benang. Melalui kegiatan ini, diharapkan kreativitas dan keterampilan tangan siswa dapat terasah, terutama saat mereka menghias dan merawat tanaman sendiri. “Anak-anak tidak hanya belajar teori, tapi juga langsung praktek membuat dan menghias tanaman mereka sendiri. kami senang melihat semangat mereka dalam menjaga lingkungan,” ujar Muammar.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari dosen pembimbing lapangan, Yuniar Ponco Prananto, S.Si., M.Sc., Ph.D., yang turut memastikan integrasi antara pendekatan edukatif dan nilai-nilai keberlanjutan. “Melalui metode belajar sambil bermain, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga mempraktikkannya langsung. Hal ini menjadi bentuk konkret pendidikan kontekstual yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” jelasnya.
Workshop kokedama ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa, tetapi juga mendukung tercapainya beberapa tujuan penting dalam program pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Misalnya, kegiatan ini sejalan dengan SDGs 4 tentang Pendidikan Berkualitas karena menghadirkan cara belajar yang kreatif dan melibatkan siswa secara langsung. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDGs 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pemanfaatan bahan-bahan alami dan daur ulang, seperti sabut kelapa dan benang bekas. Tidak kalah penting, kegiatan ini berkontribusi terhadap SDGs 15 tentang Kehidupan di Daratan dengan menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan kepada anak-anak sejak dini.

Foto Mahasiswa Kelompok 31 MMD Universitas Brawijaya bersama siswa MI Miftahul Ulum Desa Dawuhan dalam momen pemberian hadiah kepada kelompok dengan hasil kokedama terbaik
Dengan kerjasama antara mahasiswa, dosen, sekolah, dan masyarakat, workshop ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya pintar di sekolah, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kelompok 31 MMD UB berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi untuk menghadirkan lebih banyak ruang belajar yang seru, bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat desa.
Penulis: Muammar Naufal Alfarizy
Editor: Rayya Izana Abqariyya
Gambar: MMD UB 31 Desa Dawuhan
Leave a Reply