Jumat, 25 Juli 2025 – Suasana penuh antusiasme terlihat di lokasi produksi UMKM Batik Garudeya, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melaksanakan dua program kerja yang pertama berkaitan dengan Eco-Creative Packaging: Redesign, Fungsional, Berkelanjutan
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara tim KKN dan pengrajin batik lokal dalam mengembangkan kemasan modern yang tetap menonjolkan identitas budaya daerah. Desain kemasan baru dibuat menggunakan bahan kertas tebal berlapis laminasi doff dengan dominasi warna maroon dan aksen emas. Unsur estetika lokal diperkuat dengan motif wayang dan ornamen khas Batik Garudeya, sehingga kemasan tidak hanya melindungi produk dari debu dan kelembaban, tetapi juga menjadi media branding yang elegan.
“Sebelumnya kami hanya menggunakan tas polos tipis. Sekarang dengan kemasan baru, produk terlihat lebih eksklusif dan mudah dipasarkan, apalagi untuk pembeli dari luar daerah,” ujar Bu Sumi Asih, pemilik UMKM Batik Garudeya.
Keterangan: Tampilan Kemasan produk batik garudeya eksklusif yang dibuat oleh Mahasiswa KKN FP UB 2025 (doc. KKN FP UB Desa Kidal 2025)
Proses pengembangan kemasan dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari pembuatan sketsa desain, revisi bersama pengrajin, pembuatan prototipe, hingga produksi akhir berupa paper bag dan hardbox. Total 25 paper bag dan 5 hardbox diproduksi untuk uji coba pemasaran. Hasilnya, para pengrajin mengaku lebih percaya diri memasarkan batik, terutama di pasar oleh-oleh dan penjualan online. Kemasan yang fungsional dan estetis ini juga mempermudah proses promosi karena memuat logo, informasi kontak, dan cerita singkat tentang motif batik.
Program kedua, Batik Go Digital: Website Pemasaran Batik Garudeya Berbasis Teknologi Tepat Guna, fokus pada transformasi digital UMKM melalui pembangunan website resmi Batik Garudeya. Website ini memuat profil UMKM, katalog batik tulis dan cap lengkap dengan deskripsi dan harga, serta cerita filosofis di balik motif. Konten visual dikemas profesional dengan sekaligus terintegrasi dengan akun Instagram resmi untuk memperluas jangkauan pasar.
Keterangan: Mahasiswa KKN FP UB menyerahkan secara simbolis website branding Batik Garudeya (doc. KKN FP UB Desa Kidal 2025)
Selama empat minggu, tim KKN melakukan koordinasi, pengambilan materi visual, desain, revisi, hingga pelatihan pengelolaan website dan media sosial kepada pengrajin. Langkah ini diharapkan membuat UMKM mampu mengelola branding digital secara mandiri dan berkelanjutan.
Keterangan: Tampilan halaman website UMKM Batik Garudeya Kidal yang dibuat oleh Mahasiswa KKN FP UB 2025 (doc. KKN FP UB Desa Kidal 2025)
“Dengan adanya website dan postingan media sosial yang rapi, batik kami jadi lebih mudah dikenal orang dari luar desa. Ini memudahkan promosi dan membuka peluang pembeli baru,” ungkap Ibu Sumiarsih.
Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 dan ke-9, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan daya saing UMKM serta penerapan teknologi desain modern yang tetap berakar pada budaya lokal. Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN FP UB berharap UMKM Batik Garudeya dapat menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan, dan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain untuk mengembangkan kemasan kreatif yang mencerminkan identitas produk mereka.
Penulis: Tim KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Desa Kidal 2025
Editor: Talitha Danish Safira
Leave a Reply