Persmacanopy.com

Membangun Pertanian Indonesia

Open House FP UB 2025 Tunjukkan Wajah Inklusivitas Fakultas Pertanian

Malang – Hari kedua Open House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) 2025, Minggu, 28 September 2025, menghadirkan momen istimewa yang menegaskan nilai keberagaman. Di hadapan ribuan mahasiswa baru, anak-anak down syndrome tampil membawakan tarian berkelompok dengan penuh percaya diri. Riuh tepuk tangan membahana, menciptakan suasana haru sekaligus bangga.

Menurut Manggala, Ketua Pelaksana, kehadiran mereka bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk nyata dukungan terhadap inklusi. “Kami ingin menegaskan bahwa FP UB adalah rumah untuk semua. Kekurangan fisik bukan batasan untuk berkarya. Justru dengan memberi ruang, kita bisa melihat potensi luar biasa yang mungkin terabaikan,” ujarnya.

Penampilan anak-anak down syndrome ini merupakan penampilan yang sangat menarik dan juga menjadi pembeda dari acara open house tahun lalu. “Penampilan ini menjadi bukti bahwa memang fakultas kita adalah fakultas yang inklusi. Selain itu, ingin membangkitkan semangat teman-teman mahasiswa baru bahwasannya apapun kekurangan kita, tidak sehausnya menjadi patokan untuk membatasi diri. Setiap orang memiliki kesempatan untuk terus berkarya, bermanfaat bagi bangsa, bagi masa depan diri kita sendiri dan masa depan semua orang,” tegasnya.

Panitia Open House secara khusus merancang sesi inklusif ini sebagai bagian penting dari konsep acara. Panitia memberikan perhatian khusus terhadap penampilan ini dengan menyiapkan berbagai kebutuhan, mulai dari fasilitas, pendampingan selama persiapan, hingga memastikan mereka mendapat sambutan hangat dari audiens. “Kami ingin mahasiswa baru belajar sejak awal bahwa menghargai perbedaan adalah nilai yang tidak bisa ditawar. Inklusi bukan sekadar jargon, melainkan praktik yang harus dihidupkan,” tambah Manggala.

Respon positif pun datang dari mahasiswa. Tegar, mahasiswa Agroekoteknologi angkatan 2015, mengaku penampilan itu meninggalkan kesan mendalam. Ia menilai Universitas Brawijaya telah memberi teladan tentang keberpihakan pada inklusi sosial. “Enggak semua universitas memperhatikan hal seperti ini. UB benar-benar mendukung mahasiswa untuk menghargai perbedaan. Saya melihat mereka punya potensi yang sama dengan kita, hanya saja sering kurang diapresiasi,” tuturnya.

Kebahagiaan juga terpancar dari wajah orang tua dari anak-anak down syndrome. Ibu Titik, orang tua dari Faza, salah satu anak yang tampil, mengaku hampir menangis ketika anaknya menerima tepuk tangan ribuan mahasiswa baru. “Saya terharu banget. Anak-anak senang sekali bisa tampil di depan banyak orang. Walaupun tidak sempurna, mereka bisa percaya diri. Itu hal yang luar biasa,” katanya.

Ibu Titik juga menambahkan rasa syukurnya karena anak-anak disabilitas mendapatkan ruang untuk unjuk diri. Ia merasa kesempatan itu sangat berarti bagi tumbuhnya rasa percaya diri anak. “Harapan kami sederhana, agar masyarakat tidak memandang sebelah mata anak-anak seperti mereka. Bagaimanapun juga, mereka adalah anugerah dari Allah yang patut dihargai,” ujarnya.

Melalui konsep yang menarik, dukungan penuh panitia, serta antusiasme mahasiswa baru, Open House FP UB 2025 sukses mengangkat semangat inklusi. Lebih dari sekadar memperkenalkan organisasi mahasiswa, acara ini mengajarkan nilai keberagaman, penghargaan, dan kebersamaan yang membuktikan bahwa Fakultas Pertanian UB adalah ruang tumbuh yang terbuka untuk semua.

Penulis: Tiara Wahyuni R. Hipi dan Renaldy Fasha

Editor: Talitha Danish Safira

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com