Pemukulan Gong Tandai dibukanya Olimpiade Dekan
Malang, CANOPY – Olimpiade Dekan kembali digelar tahun ini. Gazebo Raden Wijaya menjadi tempat dilaksanakannya pembukaan Olimpiade Dekan tahun 2017, pada Jumat (05/05). Dihadiri maperta dari berbagai angkatan, ajang adu kreatifitas mahasiswa pertanian ini resmi dibuka dengan seremonial pemukulan gong oleh Wakil Dekan III Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Syafrial, MS. Pembukaan OD kali ini juga dimeriahkan berbagai penampilan dari maperta seperti Tarian Cunduk Menur dan beberapa band.
Terdapat jargon, logo dan maskot baru yang diperkenalkan untuk mengiringi berjalannya ajang tahunan ini. Jargon yang digunakan adalah “Smart inside, bright outside”. Sedangkan logo berupa burung Rajawali, dimana terdapat tiga helai sayap yang mewakili tiga cabang perlombaan yaitu penalaran, olahraga dan seni. “Selanjutnya warna emas yang merupakan cerminan medali utama yang diperebutkan. Terakhir adalah kombinasi warna yang mewakili dari tiap-tiap jurusan di fakultas pertanian UB,” ujar MC sambil membuka jalannya acara. Untuk maskot sendiri, diberi nama Braja yang merupakan akronim dari Bersama Meraih Juara.
Olimpiade Dekan sendiri merupakan ajang kreativitas mahasiswa pertanian di bidang olahraga, seni dan penalaran. “Tujuanya supaya teman- teman dapat berprestasi dan dapat mengembangkan bakat yang dimiliki lalu dapat mewakili fakultas pertanian di ajang Olimpiade Brawijaya,” ujar Grenandio selaku ketua pelaksana.
Dalam pelaksanaannya nanti, 20 macam perlombaan dari 3 bidang siap diperlombakan. Delapan kontingen, masing-masing Sosial ekonomi pertanian, Ilmu Tanah, Budidaya Pertanian, Hama Penyakit Tumbuhan, Agroekoteknologi 2015, Agribisnis 2015, Agroekoteknologi 2016 dan Agribisnis 2016 siap memperebutkan medali.
Dibandingkan tahun lalu, tiga cabang perlombaan baru juga siap dilombakan, yaitu recycle, Komik dan Band. “Recycle sendiri merupakan ajang perlombaan dimana peserta dapat mengkreasikan bahan- bahan daur ulang,” tambah Grenandio.
Pihak dekanat pun mendukung adanya kegiatan semacam ini. Menurut Dr. Ir. Syafrial, MS. selaku Wakil Dekan bidang kemahasiswaan, ajang ini selain menemukan kandidat dalam ajang perlombaan non-akademik juga dapat menyalurkan bakat mahasiswa pertanian dan bahkan mendapatkan prestasi tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga internasional.
“Untuk cari bibit dari FP yang kaitannya nanti membawa nama baik fakultas ke universitas, nasional bahkan internasional. Proses pencari bibit merupakan keharusan agar didapatkan prestasi setinggi-tingginya dari maperta,” katanya.
Sedangkan menurut Fakhri Mahsar, salah satu tamu undangan, mengungkapkan bahwa ajang semacam ini penting untuk menyatukan seluruh mahasiswa pertanian. “Harapannya bisa meningkat dari tahun ke tahun. Harapan saya dari dulu fakultas pertanian juga memiliki ajang dimana dapat menyatukan seluruh mahasiswa pertanian dan menumbuhkan rasa bangga. Akhirnya terwujud dengan adanya Olimpiade Dekan ini,” ujarnya.
Meskipun OD merupakan Program Kerja BEM, panitia juga mengajak beberapa LKM untuk turut mensukseskan ajang ini. LKM tersebut adalah Prisma, Farmers, Bengkel Seni dan Sport Corner.
Salah satu perwakilan kontingen Agroekoteknologi 2016, Yuda Catur Kusuma, menyatakan keoptimisannya dalam menghadapi ajang ini, terutama futsal. Ia berharap adanya ajang ini memunculkan bibit pemain terbaik futsal dari fakultas pertanian. “Selain itu ia juga harapannya kepada pihak dekanat untuk lebih memperhatikan kawan- kawan yang memiliki keahlian di bidang futsal dan di bidang non-akademik lainnya,” pungkasnya.
Reporter: Desy FFU, M Riant Daffa
Editor: Alif Nur Rizki