Pengumuman Atribut Mendadak Picu Keresahan Mahasiswa Baru UB 2022
Malang, CANOPY ‒ Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau RAJA Brawijaya 2022 resmi dilaksakan secara hybrid mulai dari tanggal 16 Agustus 2022 hingga 18 Agustus 2022. Sehingga mahasiswa baru (Maba) yang mendapatkan sesi luring untuk rangkaian PKKMB 2022 harus segera ke Malang untuk dapat menyiapkan atribut ospek. Namun, penugasan atribut sebagai syarat untuk mengikuti kegiatan PKKMB yang diberitahukan melalui situs resmi RAJA Brawijaya dinilai terlalu mepet, sehingga menimbulkan keresahan bagi beberapa Maba.
Salah satu Maba yang mengaku resah akibat penugasan atribut yang dinilai dadakan, Sofyan, Maba Fakultas Terknologi Pertanian
“Dari website RAJA Brawijaya saya dapat informasi atribut, tapi ya begitu informasinya agak mendadak. Selain itu pemberitahuan terkait atribut yang ada diwebsite juga untuk kapan waktunya diumumkan juga agak simpang siur,” pungkas Sofyan saat diwawancarai (17/7).
Sama halnya dengan Syifa Maba Fakultas Pertanian. “Kalau menurut saya sih mepet karena saya mahasiswa rantau jadi dari persiapannya agak kurang juga,” jelas Syifa.
Tidak hanya itu, adanya perubahan ukuran dalam penugaran atribut menyulitkan Maba salah satunya Aurelia, Maba Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik.
“Kalau saya lebih kearah ukurannya sempat berubah-ubah, kan aku mahasiswa rantau jadi dari rumah sudah nyiapin atribut, tetapi pas di kereta berubah lagi dan itu cukup menguras uang” ungkap Aurelia.
Ketidakpastian penugasan atribut ini dikarenakan selalu ada tambahan beberapa hal dari rektorat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2022, Khofifah Aqsha Rosyadi pada saat konferensi pers, “Kita koordinasikan bukan hanya dari pihak panitia saja tapi beberapa kali kami ajukan ke rektorat kemudian panitia dosen dan komunikasinya pun sejauh ini dinamis dan selalu ada tambahkan ini, tambahkan ini, ataupun ini. jadi menurut kami itu berdasarkan pertimbangan yang sangat matang dan akhirnya di upload terakhir di H-2 atau H-3 kalo gak salah. itu sudah berdasarkan keputusan kedua belah pihak,” jelas Khofifah.
Adanya perubahan dari rektorat yang membuat keterlambatan dalam pemberitahuan penugasan atribut ini dikarenakan ada hal yang belum dibahas dan disiapkan, misalnya jika terjadi kondisi diluar perkiraan. Hal ini disampaikan oleh dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F selaku Ketua Pelaksana dari jajaran dosen.
“Seperti pada 2 hari yang lalu kan hujan, sempat kita tidak kepikiran bahwa Maba itu bawa plastik padahal mereka harus duduk. Itu kan pertimbangan yang amat sangat gak bisa kita prediksi gitu ya. Kapan hujan kapan terang. Tapi kita mencarikan solusi supaya Maba duduk tidak masuk angin, maka kita fasilitasi mereka untuk harus membawa alas beralaskan plastik. hingga tampaknya ada informasi baru ataupun rundown baru itu kita sebetulnya menyesuaikan dengan kinerja dan kebutuhanya masih-masing dan insya Allah kita selalu koordinasi,” jelas beliau.
Penulis : Deny Syahputra Siregar
Editor : Shanti Ruri Pratiwi