Teater Bengkel Seni : Bangkit Kembali, Bangun dari Mati Suri

Malang, CANOPY – Festival Teater Brawijaya 5  (Festawijaya) yang diadakan oleh Unit Aktivitas Teater Mahasiswa Kutub Universitas Brawijaya dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 23-25 April 2018. Kegiatan tersebut diikuti beberapa komunitas teater dari kalangan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Mahasiswa. Beragam kemampuan yang ditunjukkan peserta dalam mengekpresikan seni lewat drama yang menarik telah ditampilkan dengan All Out oleh para pemainnya. Jalan cerita yang dibuat oleh sutradara berhasil membuat para penonton terpukau, bertepuk tangan dan bersorak tanda sebuah apresiasi penuh.

Acara yang diadakan setahun sekali ini, tak luput diikuti oleh Unit Kegiatan Mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia seni dari Fakultas Pertanian (FP) yaitu Bengkel Seni. Festawijaya 5 pada tahun ini adalah hal yang baru untuk teater Bengkel Seni, karena sudah tiga tahun belakangan bidang teater Bengkel Seni tidak berpartisipasi dalam acara ini. Ditemui setelah penampilan pada hari Selasa, 24 April, Rika yang merupakan mahasiswi Agribisnis 2015 selaku ketua bidang teater Bengkel Seni pada kepengurusan tahun lalu, mengatakan bahwa teater Bengkel Seni harus bangkit kembali setelah terlalu lama vakum. Salah satu pemicu semangat membangun kembali teater Bengkel Seni adalah ketika pertemuan antar teater seluruh fakultas yang dinaungi oleh UKM KUTUB, banyak yang menganggap bahwa teater Bengkel Seni sudah vakum dan tidak ada lagi. Padahal, menurut Rika, tiga tahun vakum bukanlah keinginan Bengkel Seni namun ada beberapa kendala dan urusan yang tidak harus diketahui pihak luar.

“Kita mencoba untuk cari orang lagi (anggota -red) dan itu bener bener perjuangan banget sampai banner bekas pun dipakai untuk menarik pendaftar acara ini” ujarnya.

Rika sempat khawatir apabila tidak ada yang mau mendaftar sehingga teater Bengkel Seni kurang siap untuk berpartisipasi dalam acara ini. Namun kekhawatiran itu terbayar karena ternyata banyak yang tertarik untuk menjadi bagian dari teater Bengkel Seni.

“Malah target kami (Bengkel Seni –red) 15 orang, namun saya sudah dapat 15 lebih, itupun juga belum yang tua tua, benar benar murni yang masih baru”, terangnya. Setelah dilakukan seleksi mulai dari screening, latihan dan segala persiapan yang diperlukan tersisa 15 orang yang bertahan sampai sekarang. Rika menceritakan sempat merasa kurang percaya diri karena teater lain yang sudah berpengalaman dalam acara Festawijaya 5 dan memiliki banyak anggota hingga 30 orang.

Bengkel Seni menampilkan sejenis teatrum yang dipaparkan oleh Nugraha selaku sutradara. Teatrum bercerita tentang hukum di Indonesia yang bekerja seperti permainan anak-anak. Kalangan atas bisa mempermainkan hukum sementara kalangan bawah semakin tajam hukum berlakunya. Jadi mereka (pemerintah –red) ingin menduplikasi sistem liberal namun tidak bisa karena pemerintah masih bermain-main dengan hukum. Nugraha juga menambahkan bahwa target mengikuti acara Festawijaya 5 tidak lain agar bidang teater Bengkel Seni dapat hidup lagi setelah cukup lama mati.

Banyak cerita yang disampaikan oleh Rika maupun Nugraha terkait persiapan  yang dilakukan oleh teater Bengkel Seni untuk mengikuti acara ini. Mulai dari pemain yang kelelahan, tugas menumpuk dan mahasiswa baru yang masih belum terbiasa oleh tugas yang banyak. Hampir 50% mengalami drop karena kelelahan dalam berlatih. “Saya juga sakit, mereka juga sakit”, ujar Nugraha. Dalam waktu kurang lebih 30 hari dengan durasi 2-3 jam sehari segala suka duka yang dialami para pemain menumbuhkan rasa kekeluargaan satu sama lain mulai dari awal persiapan sampai hari penampilan mereka.

Enggak tahu kenapa mulai awal kita ketemu itu udah terasa kekeluargaannya. Yang muda pun enggak ngerasa sungkan sama yang tua-tua”, papar Rika.

Teater Bengkel Seni FP UB bangkit kembali setelah masa istirahatnya dan membuktikan bahwa mereka masih ada untuk tetap terus berkarya. “Harapan saya untuk Bengkel Seni lebih bertambahnya minat mahasiswa di bidang teater, relasi dengan fakultas lain juga lebih bagus, dan lebih sering lagi untuk berpartisipasi dalam lomba lomba lainnya”, lanjutnya.

 

Reporter : Agung Priyadi dan Wisnu Wardhana

Editor : Naila Nifda

2 thoughts on “Teater Bengkel Seni : Bangkit Kembali, Bangun dari Mati Suri

  • April 29, 2018 pada 3:13 pm
    Permalink

    nama acaranya festawijaya 5 min..

    Balas
    • Mei 2, 2018 pada 10:41 am
      Permalink

      terima kasih untuk koreksinya..

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com