Black Garlic: Bawang Hitam dengan Sejuta Manfaat
Bawang hitam (black garlic) merupakan produk olahan bawang putih (Allium sativum) yang dibuat dengan cara dipanaskan pada suhu tinggi yaitu 65-80°C dengan kelembaban relatif 70-80% selama 20-30 hari. Dari proses inilah dihasilkan black garlic dengan tekstur kenyal dan lembut, berwarna coklat sampai hitam pekat, dan memiliki cita rasa yang manis dan gurih.
Black garlic sebenarnya sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional karena memiliki aktivitas antioksidan dan kandungan anti bakteri yang tinggi dibanding bawang putih biasa. Namun, proses pembuatannya yang membutuhkan waktu lama menyebabkan produk olahan bawang putih ini kurang dikenal oleh masyarakat luas khususnya di perkotaan.
Black garlic kaya akan vitamin c, kalsium, zat besi, hingga karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan karbohidrat tinggi membuat cita rasa manis dan warna coklat kehitaman pada black garlic karena terjadi reaksi mailliard antara gula dan asam amino pada bawang putih saat dipanaskan. Reaksi maillard merupakan rekasi pencoklatan non enzimatis yang terjadi akibat reaksi antara gula pereduksi dengan gugus amin bebas yang berasal dari asam amino atau protein (Surya dkk., 2008).
Senyawa antioksidan yang terkandung dalam black garlic memiliki fungsi menghambat kerusakan oksidatif yang dapat terjadi pada tubuh, yaitu kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker, selain itu dapat mempertahankan kesehatan jantung dan sebagai zat antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Lebih lanjut lagi, pemberian black garlic dapat menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada tubuh. Hal ini dibuktikan pada penelitian oleh Sari dkk yang berjudul “Pengaruh Bawang Putih dan Bawang Putih Fermentasi Pada Tekanan Darah dan Kadar Kolesterol” penurunan kadar kolesterol tersebut disebabkan oleh komponen bioaktif yang terdapat pada bawang putih diantara senyawa sulfida yang jumlahnya banyak dan dalam bentuk teroksidasi yang disebut allicin. Senyawa ini memiliki fungsi yang luas termasuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
Penulis : Sri Hamzani dan Ryan Kharisma
Editor : Shanti Ruri Pratiwi
Gambar diabadikan oleh Nyssa Tanner/The Spruce dari www.thespruceeats.com
Referensi:
Iskandar, Y., Halimah, E., dan Rumaseuw, S. Review: Pemberian Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L) pada Proses Pemanasan Terhadap Penurunan Kadar LDL dan HDL pada Tikus Putih Jantan Galur Winstar. Kabupaten Bandungan: STIKes Santo Borromeus.
Sari, Lutfiah., Sugito, H, B., Ginarsih, Y. 2018. Pengaruh Bawang Putih dan Bawang Putih Fermentasi Pada Tekanan Darah dan Kadar Kolesterol. Tunas-tunas Riset Kesehatan. 8(1) : 61-68.
Surya, Catrien, Yusi Stephanie Ertanto, dan Tomi. 2008. Reaksi Mailard pada Produk Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.