Malang-Canopy Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (Raja Brawijaya) 2019 kali ini tampak berbeda. Tahun ini Raja Brawijaya mampu memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta terbanyak dalam pagelaran musik perkusi mob. Juga, Raja Brawijaya menghadirkan pemateri yang berasal dari dalam Universitas Brawijaya (UB) dengan tujuan pengenalan lebih detail tentang karakter UB.
Salah satu pemateri yang didatangkan yakni Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Akademik (BUA), Dr. Herman Suryokumoro, SH., MS. Kehadiran beliau diawal membuat suara tepuk tangan yang meriah dari dalam Gedung Olahraga (GOR) Pertamina UB saat acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) 2019. Dirut BUA menyampaikan impianya yakni mampu membiayai seluruh mahasiswa yang menempuh pendidikan di UB dengan penghasilan dari BUA yang dimiliki UB. Namun, beliau juga menyampaikan bahwa masih terdapat beberapa BUA yang belum maksimal untuk dapat diusahakan serta masih dalam tahap pengembangan. Beliau juga menambahkan jika saat UB telah berganti status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) maka perkembang BUA akan lebih cepat dari segi teknis maupun non teknis sehingga BUA dapat dimanfaatkan oleh banyak mahasiswa sekaligus dikenalkan kepada mahasiswa baru (maba) 2019.
Beberapa BUA yang diperkenalkan pada saat pemberian materi yakni Institus Asri (IA), UB Forest, Brawijaya Language Center (BLC), Bio Sains, UB Press, UB TV, UB Radio, Brawijaya Smart School (BSS), Agro Techno Park, dan Sentra Industri Inovasi. BUA yang dimiliki UB memiliki fungsi bermacam-macam sehingga diharapkan mampu dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika UB untuk mengembangkan bakat dan minat.
Hal ini pun ditanggapi baik oleh salah satu mahasiswa baru, Virgiawan Listanto. Menurut mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Program Studi Ilmu Perpustakaan 2019 menyatakan dengan adanya BUA sangat menunjang perkembangan baik pendidikan maupun usaha sehingga tidak melulu kuliah melainkan dapat mengengembang kegiatan non akademis.
Selain itu juga dikenalkan beberapa fasilitas non akademis seperti Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RS UB) yang merupakan rumah sakit pendidikan yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Terdapat pula Poliklinik UB yang dapat dimanfaatkan secara gratis oleh mahasiswa, Griya Brawijaya, UB Guest House, serta Perpustakaan yang dapat digunakan sebagai fasilitas penunjang bagi civitas akademika UB.
“Total maba jenjang S1 dan Vokasi UB pada tahun ini mencapai 14.950 mahasiswa. Dengan jumlah maba yang tergolong banyak, diharapkan dapat membantu berkembangnya BUA UB. Melalui pemanfaatan BUA bagi mahasiswa, maka akan mendorong mahasiswa lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ilmu yang telah didapat. Dengan begitu, mampu menambah prestasi mahasiswa secara akademis maupun non akademis” tutur Dirut BUA UB .
Reporter : Wikan Agung
Editor : Naila Nifda A.
Leave a Reply