Mahasiswa Kehutanan Universitas Brawijaya Mengukir Jejak di Rakernas Sylva Indonesia 2024
Pontianak, 12 Juli 2024 – Sylva Indonesia atau Ikatan Mahasiswa Kehutanan Indonesia (SI) adalah organisasi mahasiswa kehutanan yang didirikan pada 30 Januari 1959 di Yogyakarta. Organisasi ini bersifat intra kampus, bersifat nirlaba, independen, dan tidak terikat pada aliran politik tertentu.
SI mengumpulkan mahasiswa kehutanan dari berbagai fakultas, jurusan, atau program studi kehutanan sesuai dengan kondisi perguruan tinggi masing-masing. Organisasi ini dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang didukung oleh Pengurus Pusat untuk masa jabatan dua tahun.
SI berasaskan nilai-nilai “Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan Sosial, dan Kelestarian”. Visi SI adalah “Mewujudkan pengelolaan sumber daya hutan yang lestari, adil, dan demokratis”. Misinya ialah “Mewujudkan pengelolaan sumber daya hutan yang lestari dengan meningkatkan peran serta rakyat dan meningkatkan kualitas sumber daya rimbawan”.
Tujuan internal SI adalah memperkaya dan memperkuat mahasiswa kehutanan melalui kegiatan-kegiatan terstruktur yang langsung menangani permasalahan hutan dan kehutanan di lapangan. Selain itu, komunikasi dan transformasi informasi serta pengetahuan antar daerah diharapkan dapat memperluas dan menghasilkan cara berpikir yang sistematis bagi mahasiswa kehutanan.
Tujuan eksternal SI adalah membangun jaringan untuk merealisasikan program kerja SI serta hal-hal lain terkait kebijakan dan hubungan eksternal organisasi. SI juga memiliki tanggung jawab moral untuk menegaskan peran mahasiswa kehutanan sebagai kontrol sosial dan agen perubahan dalam pengambilan kebijakan serta pelaksanaan pengelolaan sumber daya hutan, sehingga dapat meningkatkan partisipasi rakyat dalam usaha pengelolaan sumber daya hutan demi kemakmuran rakyat.
Sylva Indonesia, organisasi mahasiswa kehutanan di Indonesia, sukses menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 12 Juli 2024 di Aula Meranti, Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat. Acara ini bertujuan untuk menyusun program kerja nasional dan memperkuat sinergi antar anggota dalam menghadapi tantangan kehutanan dan perubahan iklim. Tema dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada tahun ini adalah “Peran Sylva Indonesia dalam Aksi Mitigasi Perubahan Iklim melalui Kolaborasi Multi-Stakeholder”.
Rangkaian kegiatan Rakernas pada tahun 2024 ini antara lain adalah diskusi dan pertukaran ide melalui seminar nasional yang diisi oleh narasumber ahli pada bidang kehutanan. Para delegasi mengikuti diskusi panel yang menghadirkan berbagai narasumber ahli di bidang kehutanan. Mereka berbagi pengalaman, ide, dan solusi mengenai tantangan yang dihadapi oleh sektor kehutanan di Indonesia. Kemudian rangkaian kegiatan lainnya adalah penyusunan program kerja nasional Sylva Indonesia.
Agenda dan Pembahasan Utama Program Kerja Nasional Sylva Indonesia
Rakernas tahun ini menyoroti berbagai program kerja strategis untuk periode 2024-2026, diantaranya adalah:
- Latihan Kepemimpinan Sylva Indonesia (LKSI)
- Pelatihan Mahasiswa Kehutanan Indonesia (PMKI)
- Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia (SMKI)
- Lokakarya Sylva Indonesia (LSI)
- Konferensi Nasional Sylva Indonesia (KNSI)
Setiap program dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan keterlibatan mahasiswa kehutanan dalam isu-isu lingkungan dan kehutanan nasional.
Program Usulan Baru
Rakernas juga memperkenalkan program usulan baru yang diharapkan membawa dampak positif bagi komunitas dan lingkungan, seperti:
- Hutan Inspirasi
- Rimbawan Peduli
- Seminar Regional
Program “Rimbawan Peduli” diusulkan untuk dilaksanakan langsung oleh Pengurus Cabang dan Pengurus Cabang Persiapan untuk memastikan aksi nyata di lapangan terlaksana dengan efektif. Acara RAKERNAS SI ini mengundang seluruh Pengurus Cabang (PC) maupun Pengurus Cabang Persiapan (PCP) dari seluruh Indonesia, salah satunya adalah delegasi dari Himpunan Mahasiswa Kehutanan Universitas Brawijaya (HMKT). Himpunan Mahasiswa Kehutanan Universitas Brawijaya mengirimkan delegasi yang terdiri dari lima orang untuk mengikuti Rakernas Sylva Indonesia di UNTAN Pontianak. Kelima delegasi tersebut adalah:
- Bariq Fathi Yusmar
- Iqbal Kisawa
- Widya Putri Febriyanti
- Dita Ningtyas Romadhona Putri
- A. Hajjar Feruca Juaharo
Dalam Rakernas ini, delegasi HMKT UB bersama dengan peserta lainnya dari berbagai daerah mengikuti serangkaian kegiatan yang dirancang untuk membahas berbagai isu kehutanan, strategi pengelolaan hutan yang berkelanjutan, serta program-program kerja yang akan dilaksanakan oleh Sylva Indonesia ke depannya. Selain mengikuti rangkaian kegiatan Rakernas, para delegasi juga membangun jejaring dengan peserta lain dari berbagai universitas dan daerah untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya pelestarian hutan.
Hasil dari Rakernas SI berhasil menetapkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk kegiatan nasional periode 2024-2026. Berikut adalah daftar UPT terpilih:
- LKSI : PCSI Universitas Lambung Mangkurat
- PMKI: PCSI Universitas Lampung
- SMKI: PCSI Universitas Sumatera Utara
- LSI : PCSI Universitas Gadjah Mada
- KNSI: PCSI Universitas Tanjungpura
Rakernas Sylva Indonesia 2024 menegaskan kembali komitmen organisasi dalam aksi mitigasi perubahan iklim melalui kolaborasi multi-stakeholder. Krisis perubahan iklim menjadi topik utama yang dibahas, mengingat urgensinya dalam konteks kehutanan. Sylva Indonesia bertekad untuk terus berperan aktif dalam berbagai inisiatif lingkungan dan kehutanan di tingkat nasional.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap alam dan penutupan kegiatan, Rapat Kerja Nasional SI (Rakernas SI) mengadakan serangkaian acara penanaman mangrove di Desa Bakau Kecil, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Penanaman dilakukan dengan metode Selongsong Bambu yang dinilai efektif karena bibit mangrove menjadi lebih stabil dan tidak mudah terganggu oleh arus atau angin kencang. Metode selongsong bambu mampu meningkatkan tingkat keberhasilan penanaman dan mempertahankan hidup bibit mangrove. Selain itu, metode tersebut dapat memperbaiki kondisi pantai dan memperbaiki ekosistem mangrove yang menjadi habitat bagi biota laut. Selongsong bambu dapat meningkatkan peluang hidup bibit mangrove yang ditanam di pesisir pantai, sehingga dapat membantu dalam pencegahan abrasi pantai dan konservasi mangrove.
Hal menarik yang ada pada Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura yaitu memiliki Arboretum Sylva, yang telah berdiri sejak tahun 1989 sampai sekarang yang berada tepat di Kota Pontianak, dan merupakan basecamp mahasiswa kehutanan Universitas Tanjungpura. Arboretum ini telah ditetapkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh Pemerintah Daerah Pontianak. Sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa kehutanan, Arboretum Sylva tidak hanya berfungsi sebagai lokasi pertemuan, tetapi juga sebagai area di mana berbagai jenis pohon ditanam dan dikembangkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan.
Di dalam Arboretum terdapat berbagai jenis flora, termasuk spesies endemik Kalimantan, tanaman herba, dan flora langka lainnya. Selain itu, terdapat camp yang berisi hasil karya tangan mahasiswa Kehutanan Universitas Tanjungpura dan beberapa spesimen yang dikumpulkan untuk tujuan penelitian. Koleksi fauna yang mencakup herpetofauna, lepidoptera, dan odonata, yang semuanya berperan penting dalam mendukung kegiatan edukasi dan konservasi di Arboretum Sylva.
Rakernas ini berhasil memperkuat rasa kebersamaan dan ikatan antar anggota Sylva Indonesia, serta meningkatkan eksistensi organisasi di ranah nasional. Dengan berakhirnya Rakernas ini, Sylva Indonesia berharap dapat melanjutkan program-program yang telah direncanakan dengan penuh semangat dan kolaborasi dari seluruh anggotanya di berbagai daerah di Indonesia.
Penulis: Widya Putri Febriyanti dan A. Hajjar Feruca Juaharo
Editor: Anif Qorin