BSTC Sukses Temukan 100 Sarang Penyu di Pantai Bajulmati

Sabtu (7/9/2024), Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) kembali menyelenggarakan Gebyar Konservasi Penyu di Pantai Bajulmati, Desa Gajahmati, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Acara tahunan ini pertama kali diadakan pada tahun 2016 dan terus berlangsung setiap tahun, tergantung pada keberhasilan penyelamatan penyu. Sebelum dilepaskan kembali ke laut, penyu harus melalui proses karantina yang terdiri dari karantina pasir dan karantina air. Setelah dinyatakan siap, penyu-penyu ini kemudian dilepaskan ke habitat aslinya.

Pendiri BSTC, Pak Sutarmi, mendirikan yayasan ini atas dasar keprihatinannya terhadap perburuan dan konsumsi penyu oleh warga. Bermula pada tahun 2009, Pak Sutarmi aktif membuat tanda pembatas untuk melindungi telur penyu. Pada tahun 2012, Ia mulai memindahkan kegiatan konservasi ke dekat rumahnya dan terus berkembang hingga pada tahun 2013 dengan cabang di Leter yang sekarang dikenal sebagai Tanjung Penyu. Pak Sutarmi juga bekerja sama dengan TNI AL dalam pengembangan konservasi penyu, dengan fokus utama di Pantai Bajulmati karena tingginya jumlah telur penyu yang ditemukan.

“Awalnya saya prihatin, kemudian mencoba peduli, dan akhirnya saya senang,” ujar Pak Sutarmi.

Acara pelepasan penyu dilakukan berdasarkan lokasi penemuan telur. Tahun ini, ditemukan 100 sarang penyu, jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 30 sarang. Pantai Bajulmati sendiri dijuluki sebagai “Ibu Kota Penyu” di sepanjang pesisir selatan Malang, dengan 57 titik sarang penyu ditemukan di daerah tersebut.

Untuk mendukung keberlangsungan konservasi, BSTC bekerja sama dengan Perhutani dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) serta melakukan pembinaan di beberapa daerah seperti Blitar dan Banyuwangi. Pada tahun 2018, nama konservasi diubah menjadi Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC). Namun, karena alasan hukum, pada tahun 2019 nama yayasan ini resmi berubah menjadi Yayasan Konservasi Penyu Jawa Timur dengan BSTC sebagai produk unggulan.

BSTC juga mendapat respons positif dari masyarakat setempat, sehingga yang awalnya merupakan inisiatif pribadi kini berkembang menjadi kelompok dan akhirnya menjadi sebuah yayasan. Yayasan Konservasi Penyu Jawa Timur memiliki Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk mendirikan 40 titik konservasi, dengan harapan semakin banyak penyu yang bisa diselamatkan.

Melalui dedikasi yang tak kenal lelah dari Pak Sutarmi dan timnya, BSTC telah berhasil mengubah ancaman kepunahan penyu menjadi harapan baru bagi kelangsungan spesies ini. Keberhasilan penemuan lebih banyak sarang setiap tahun serta meningkatnya kesadaran masyarakat sekitar adalah bukti nyata bahwa upaya konservasi tidak hanya melindungi alam, tetapi juga menyatukan komunitas. Dengan rencana pengembangan konservasi yang lebih luas, masa depan penyu di pesisir selatan Malang semakin cerah, menjadikan Pantai Bajulmati sebagai salah satu pusat pelestarian penyu terpenting di Jawa Timur.

 

Penulis: Danisha Laudya

Editor: Danendra Reza

Dokumentasi: Raditya Mandala

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com