Gerigi Pabrik
Oleh: Yuga Dwi
Gerigi-gerigi pabrik
Yang besar menghardik
Yang kecil memantik
Yang besar tampil nyentrik
Yang kecil makin tercekik
Dimulai saat pagi masih tidur
Riuh bangunan mulai dari sebelum pintu
Keringat dan peluh tak lagi jatuh
Mata air, air mata kehilangan hulu
Palu godam yang gemuruh
Tekun suara menyeluruh
Ditempa tanpa keluh
Demi roda terus dikayuh
Gelontor oli disedot atasan
Bagian bawah tidak kebagian
Grigi serat dalam gerakan
Makin sulit cari makan
Gerigi-gerigi pabrik
Yang besar arahannya menukik
Yang kecil tak bisa menampik
Yang besar membuang secarik
Yang kecil terus meringkik
Tak pernah leluasa
Bekerja karena dipaksa
Putarannya tak lagi sama
Takanan turun semakin berat rasanya
Mulai untuk angkat bicara, mulai menagih haknya
Membacakan janji dan kontrak kerja
Melontarkan kebenaran
Tak kunjung didengar pemilik lahan
Satu gerigi lepas dari bautnya
Satu gerigi copot dari tempatnya
Satu gerigi hilang napasnya
Satu gerigi terpatahkan karatnya
Gerigi-gerigi pabrik