Seberapa Penting Pruning dan Defoliasi untuk Tanaman?

Perawatan tanaman bukan hanya tentang menyiram dam memupuk saja. Salah satu metode yang tidak kalah penting dalam perawatan tanaman yakni pemangkasan. Kegiatan pemangkasan dibagi dalam dua kegiatan, yaitu pruning dan defoliasi.

Pruning adalah kegiatan menghilangkan bagian tanaman, biasanya berupa pucuk atau cabang tanaman hingga buah (Atumingtyas, et al. 2021). Tujuannya untuk membentuk, mengotrol arah pertumbuhan tanaman, mempermudah perawatan, memudahkan mendeteksi serangan hama dan penyakit, melancarkan sirkulasi udara, serta membentuk cabang yang produktif.

Bukan hanya itu, pemangkasan pucuk bermanfaat untuk mengurangi persaingan perebutan cahaya untuk fosintesis dan menghambat pertumbuhan vegetatif sehingga meningkatkan pertumbuhan generatif tanaman (Jatumata dan Suryanto, 2018).

Secara umum pruning dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pemangkasan bentuk, pemeliharaan dan produksi. Pemangkasan bentuk dilakukan ketika tanaman muda supaya lebih mudah dalam membentuk tanaman sesuai dengan yang diinginkan, sesuai dengan kebutuhan produksi, menghasilkan cabang yang kuat, mengatur letak dan sebaran cabang produktif (Disperkimta, 2019). Pemangkasan bentuk banyak diaplikasikan pada tanaman hias, buah, dan pohon peneduh pinggir jalan.

Sedangkan pemangkasan pemeliharaan dilakukan dengan cara memangkas bagian tanaman yang tidak prodiktif (bagian tanaman yang mati, terserang penyakit, rusak, dan bagian antagonis tanaman) sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal. Pemangkasan ini biasanya dilakukan setelah panen. Tujuannya untuk menjaga dan memelihara kesehatan tanaman, mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman dengan cara mengurangi cabang yang tidak produktif (Subantoro dan Aziz, 2018).

Lain halnya dengan pemangkasan produksi. Pemangkasan ini dilakukan dengan memangkas ranting tidak produktif, rusak, terkena penyakit, dan cabang cacing. Pemangkasan ini lebih sering dterapkan pada tanaman teh dengan tujuan untuk mengatur percabangan, meningkatkan produksi pucuk teh dan memudahkan panen (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, 2020).

Sementara itu, definisi defoliasi adalah kegiatan membuang organ tidak berguna dan mengarahkan translokasi fotosintat pada organ penyimpanan. Defoliasi dapat dilakukan secara mekanis dengan menggunakan gunting tajam maupun kimiawi (dormex, urea, dan sebagainya) dengan cara disemprot langsung pada daun tanaman.  Tujuan dari defoliasi diantaranya untuk mengurangi laju pertumbuhan vegetatif sehingga pertumbuhan tanaman menjadi ideal dan seimbang, memacu fase generatif, mengurangi kelembaban pada kanopi tanaman, mengurangi rimbun daun pada tanaman buah, dan melancarkan proses fotosintesis.

Pada beberapa jenis tanaman seperti apel, defoliasi diperlukan untuk merangsang pembungaan. Dormansi tanamanan apel dilakukan khususnya pada tanaman yang dibudidayakan pada wilayah dengan iklim tropis. Tanaman apel yang tidak memiliki daun akan memacu produksi hormon tanaman sehingga memecahkan dormansi kuncup terminal.

Pada budidaya tanaman tebu defoliasi dilakukan pada serasah dan daun bagian bawah. Supaya fotosintesis pada daun lebih optimal, melancarkan sirkulasi CO2, mengurangi kelembaban untuk mencegah serangan hama dan penyakit, meningkatkan keamanan serta produktifitas tanaman. Sedangkan, pada tanaman jagung defoliasi dilakukan pada daun atas maupun bawah tongkol. Hal ini terbukti mampu meningkatkan ukuran ukuran biji jagung dan meningkatkan berat kering tanaman (Satriyo, et al., 2016(. Tidak hanya itu defoliasi pada tanaman jagung mampu menambah hijauan pakan ternak.

Referensi:

Arumingtyas, E. L., Mastuti, ‎., & Hakim, ‎. (2021). Biologi Tanaman Hortikultura. Malang: UB Press.

Disperimta. (2019). Tujuan Pemangkasan. Retrieved Juli 25, 2022, from 75#:~:text=Pemangkasan%20bentuk%20bertujuan%20untuk%20pembentukan,dan%20pemetikan%20buah%20lebih%20mudah.

DIY, D. (2020). Pemangkasan Tanaman Kakao. Retrieved Juli 25, 2022, from https://dpkp.jogjaprov.go.id/baca/Pemangkasan+Tanaman+Kakao/231020/03293dc144dc370e866888e04607f30d80509c0e0e0453e24dc22df9050f22ea215#:~:text=Pemangkasan%20produksi%20bertujuan%20untuk%20memacu,atau%20rusak%20dan%20cabang%20cacing.

Jatumara, P. D., & Suryanto, A. (2018). Pemangkasan Pucuk dan Pewiwilan Tanaman Terong (Solanum molongena L.) pada Sistem Budidaya Roof Garden. Jurnal Produksi Tanaman, 6 No. 4, 531-537.

Satriyo, T. A., Widaryanto, E., & Guritno, B. (2016). Pengaruh Posisi dan Waktu Defoliasi Daun pada Pertumbuhan hasil dan Mutu Benih Jagung (Zea mays L.) Var. Bisma. Jurnal Produksi Tanaman, 4 No. 4, 256-263.

Shodikin, A., & Wardiati, T. (2017). Pengaruh Defoliasi dan Dataselling terhadap Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.). Plantropica, 2 No. 1, 18-22.

Subantoro, R., & Azis, M. A. (2018). Teknik Pemangkasan Kopi (Coffea sp). Mediagro, 15 No. 1, 52-65.

Sugita, Duarsa, & Roni. (2019). Pertumbuhan dan Produksi Rumput Paspalum atratum yang diberikan Beberapa Dosis N, P, dan K pada berbagai Tinggi Defoliasi. Peternakan Tropika, 135-151.

Penulis : Sinta Ali

Editor: Shanti R.

Sumber Gambar: pexels.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com