Bincang-Bincang Bersama Dekan FP UB

Banyaknya pembangunan di lingkup Fakultas pertanian menjadi pertanyaan bagi mahasiswa pertanian (maperta). Seperti pembangunan Gedung sentral yang tak kunjung usai. Pembangunan yang awalnya dianggarkan Rp. 10 Miliar itu tertunda karena adanya kendala perubahan rektor, dekan, serta penanggung jawab pembangunan gedung. Tidak hanya itu masih banyak lagi isu yang mengatakan bahwa FP UB memiliki lahan baru di Sekita Perumahan Griya Santha dan akan membangun Agrotechno Park yang rencana akan dibangun di Cangar dan Jatikerto. Berikut adalah wawancara CANOPY kepada Dekan FP UB Prof.Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR., MS.

Apa saja Infrastruktur terbaru di FP ?

Yang pasti gedung-gedung yang ada, seperti gedung pusat, gedung masing-masing jurusan, lalu ada gedung baru dan ada gedung sentral yang belum jadi. Di samping itu juga ada lahan di dataran tinggi cangar yang luasnya ± 20 Hektar ( Ha ), lahan dataran rendah di Jatikerto ± 20 Ha, dan tahun ini ada tambahan lagi di Griya Shanta 4,4 Ha sawah, kemudian ada juga di Kasembon sekitar 4 Ha ada 4 gedung dan belum digunakan. Ada juga rumah kaca yang akan dibangun pada tahun ini dan UPT kompos yang akan dibangun 2 lantai. Dan pada periode saya akan mengisi semua laboratorium.

Mengenai infrastruktur yang belum difungsikan di Kasembon itu bagaimana?

Di Kasembon itu merupakan rejzki yang datangnya tiba- tiba dan saya sudah membentuk tim yang diketuai oleh Dr.Ir. Bambang Tri Rahardjo, SU. dan saya hanya mengikut mau digunakan apa lahan di sana. Rencananya mau dibuat showroom produk- produk dari kita, dan sekedar guyonan, bias tidak dibuat depot Organik, tetapi timnya masih belum membuat rumusan. Sedangkan yang di Griya Shanta sudah dibentuk tim juga, yang diketuai oleh Prof.Dr.Ir. Tatiek Wardiyati, MS. yang nantinya lahan akan digunakan sebagai tempat praktikum mahasiswa. Keinginan bapak rektor praktikumnya modern, seperti pengairan dan semuanya. Diharapkan bias menjadi percontohan orang- orang dan petani bias datang ke situ. Juga akan diberi gubuk-gubuk dan sudah presentasi serta desain kasarnya juga sudah jadi. Nantinya juga akan diadakan stasiun klimatologi, taman anggrek, tumbuhan buah-buahan langka dsb. Direncanakan tahun 2016 ini akan dimulai pembangunannya. Diusahakan tahun ini mahasiswa dapat melakukan praktikum, Cuma terkendala dengan jalan yang masih belum ada. Tahun ini direncanakan pembebasan lahan untuk jalan menuju lahan.

Terdengar isu mengenai pembangunan Techno Park di Cangar, Bagaimana kejelasannya?

Iya itu betul, Cangar dan Jatikerto dijadikan Techno Park. Inti dari Techno Park adalah taman teknologi pertanian yang namanya menjadi agrotechno park. Sekarang diketuai oleh Prof.Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc.,Ph.D., dan fakultas pertanian ini menjadi komandan pembangunan tetapi pengelolaannya Universitas. Dan melibat- kan semua fakultas, serta akan ada wisata kecil-kecilan supaya menjadi daya tarik. Di samping itu, kan, Fakultas Ilmu Administrasi juga memiliki program studi wisata. Salah satu permainannya seperti tembak- tembakan (paint ball).

Bagaimana kejelasan bapak Nuhfil mengenai pembangunan gedung sentral yang terhenti ?

Hal itu terjadi karena adanya perubahan Rektor, Dekan, dan penanggung jawab. Kemarin kita menganggarkan Rp. 10 Miliar dan dibangun untuk tahun ini. Tetapi pak rektor mengatakan bahwa dana itu terlalu ngoyo , jadi Rp. 5 Miliar saja. Kemarin telah ditenderkan, dan ternyata tender yang memenangkan itu diverifikasi dengan teman- teman perlu di tender ulang karena waktunya mepet. Rencana September akan dilakukan pembangunan, tetapi setelah ditinjau terlalu mepet dengan tahun 2016. Jadi diundur dan anggarannya dimasukkan ke tahun 2016 menjadi Rp. 10 Miliar. Nanti akan ditambah 2 lantai lagi. Dan setiap tahun akan ditambah pembangunan tidak hanya di gedung sentral tetapi juga di bagian lain, untuk pengembangan praktikum, perawatan, dsb.

Bagaimana dengan kios di samping gedung HPT ?

Itu memfasilitasi kegiatan-kegiatan mahasiswa untuk kegiatan entrepreneur. Di samping itu juga akan diadakan perbaikan dan pembangunan gazebo-gazebo mahasiswa, yang digunakan mahasiswa untuk duduk- duduk dan belajar. Ya, seperti mahasiswa-mahasiswa di luar negerilah. Rencana akan ada gazebo-gazebo, wi-fi gratis dan mahasiswa dapat berjualan di situ. Kami melihat standar yang ada di luar dan kami mencontohnya. Nanti kami akan mendatangkan ahlinya untuk menata supaya indah.

Tanggapan bapak Nuhfil mengenai alih fungsi lahan di malang?

Saya beri contoh, bahwa alih fungsi lahan di luar negeri itu sulit sekali. Kalau itu terpaksa, maka sawah akan dikerok pada lapisan topsoil-nya lalu dipindahkan ke tanah yang tidak subur. Karena membuat tanah subur itu bukan puluhan tahun tapi ratusan tahun. Kalau menurut saya, seumpama alih fungsi lahan di malang ada 100 Ha per tahun maka harus diganti membuat sawah 100 Ha itulah yang bijak- sana, kalau melarang nanti menjadi mas- alah atau yang kedua ditata, daerah- daerah industri mana tanah- tanah yang subur. Sebenarnya gampang, tapi orang- orang yaitu investor ingin mencari di kota. Oleh karena itu harusnya ditata. Pembangunan tidak bisa dihindari, namun akan lebih baik dibuat kawasan- kawasan seperti pada Undang- undang No. 41 tahun 2007 mengenai lahan abadi. Diputuskan mana lahan industri, mana lahan sawah, mana lahan perumahan, dsb.

Reporter: Desy FFU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com