Oleh: Raditya Mandala
“jikalau tidak mencoba
Bagaimana menahu perihal ujungnya?”
Seseorang, mungkin si anak kimal, mengatakan itu
Atau yang semacam itu
Ia jumawa
Ia tak pandai merayu Tuhan
tak ada pujian, tak ada sesembahan, tak ada jimat,
tak ada mantra mantra
setiap malam ia terlelap, berpikir meniduri dewi fortuna
tapi bulan maret membungkamnya, senyap,
bagai malam
Anak kumal tetap jumawa, ia tak pandai merayu Tuhan
dewi fortuna meninggalkannya, ia sendiri
tinta pena mengering menulis luka, bukan aksara
“Tak ada yang lebih indah dari hujan bulan Juni”
ucap Sapardi
tapi puisi tetap puisi, puisi tak dapat membeli mimpi
rintikan air mata mengalir di pelipisnya, ia memaki maki
sungai tak akan menjadi samudera dengan peluhnya
seharusnya mei ia bersemedi
kini anak kumal terperangkap dalam padi dan ekonomi
(Malang, 2023)
Ilustrator: Danendra
Leave a Reply