Persmacanopy.com

Membangun Pertanian Indonesia

Mahasiswa Universitas Brawijaya Bersama Warga Desa Tlekung Kembangkan Inovasi Eco-Enzyme Jadi Sabun Ramah Lingkungan

Batu, 31 Oktober 2025 – Siapa sangka, kulit buah dan sayuran sisa masakan bisa menjadi awal dari gerakan peduli lingkungan? Hal inilah yang dibuktikan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya bersama warga Desa Tlekung melalui inovasi pembuatan sabun berbahan dasar eco-enzyme. Sebanyak 15 volunteer mahasiswa Universitas Brawijaya bersama 23 warga Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema Limbah Jadi Karya, Langkah Cermat Menuju Banyak Manfaat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja “MAPERTA in Action” yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup BEM Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (BEM FP UB) bersama para volunteer mahasiswa, yang ingin mengajak masyarakat belajar mengelola limbah rumah tangga menjadi inovasi ramah lingkungan berbasis bahan alami. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam mengolah limbah organik rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat sekaligus bernilai ekonomi.

Kegiatan yang berlangsung di halaman rumah Bu Ike Ratna Hendrawati yang kerap disapa bu Ratna, Desa Tlekung ini diisi dengan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan sabun berbahan dasar eco-enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran dengan campuran gula dan air. “Awalnya kami sudah pernah membuat eco-enzyme dari sisa limbah,” ujar Ketua Ibu PKK Desa Tlekung, Ike Ratna Hendrawati (44 tahun). “Ternyata bisa jadi sabun yang wangi dan lembut di kulit,” tambahnya dengan antusias.

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi oleh Ibu Dr. Riyanti Isaskar, S.P., M.Si. dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, yang memberikan penjelasan mengenai konsep dasar Pembuatan sabun berbahan dasar Eco-enzyme, beliau juga sempat berkata “Eco-enzyme dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sabun karena mengandung enzim dan asam organik yang berfungsi sebagai agen pembersih alami serta bersifat biodegradabel. Pemanfaatan eco-enzyme mendukung pengurangan penggunaan bahan kimia sintetis dan meningkatkan praktik pengelolaan limbah organik yang berkelanjutan” pada saat penyampaian materi pembekalan. Materi tersebut kemudian menjadi dasar bagi para volunteer dalam menyampaikan pelatihan dan praktik pembuatan sabun cair kepada warga Desa Tlekung.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tlekung. Ketua PKK Desa Tlekung menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan keterampilan baru kepada warga. Beliau juga berharap pelatihan ini bisa berlanjut dan menjadi kegiatan rutin agar masyarakat semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan. Mereka berharap pendampingan dari mahasiswa maupun pihak kampus dapat berlanjut, agar proses produksi dan pemasaran sabun eco-enzyme dapat dilakukan secara lebih berkelanjutan dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Tlekung.

Kegiatan yang melibatkan mahasiswa dan warga ini diakhiri dengan penyerahan hasil sabun cair eco-enzyme kepada pihak desa sebagai bentuk simbolis kerja sama dan wujud kepedulian terhadap lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan Desa Tlekung dapat menjadi contoh desa yang aktif dalam pengelolaan limbah organik berkelanjutan dan mendorong masyarakat untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk ramah lingkungan yang mendukung ekonomi lokal. Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat Desa Tlekung ini membuktikan bahwa perubahan nyata bisa lahir ketika ilmu bertemu dengan kemauan. Bersama, mereka menciptakan inovasi yang bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga menumbuhkan harapan baru bagi desa.

Penulis: Zalfha Meila Quintadirla
Editor: Rayya Izana Abqariyya
Gambar: Zalfha Meila Quintadirla

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com