Kelayakan EM UB Apps, Patut Dipertanyakan di RAJA Brawijaya 2023

Kegiatan RAJA Brawijaya 2023 pada kali ini terdapat inovasi berupa mobile apps yang dirilis mendekati kegiatan RAJA Brawijaya 2023 dengan nama EM UB APPS. Aplikasi yang bersifat one gate system ini menjadi kunci para maba untuk mengakses informasi terkait penugasan dan pengumpulan ospek, serta adanya fitur chat grup untuk berkomunikasi dan bertukar informasi antar maba dan SPV sesuai clusternya. Akan tetapi, harapan dari penggunaan EM UB APPS ini tak sebanding dengan kinerja aplikasi.

Angger selaku maba pengguna iOs mengatakan bahwa dirinya terkendala dengan penugasan dikarenakan aplikasi yang lemot disaat mendekati deadline penugasan awal (13 Agustus) ditambah lagi dirinya pengguna iOs. “Iya sempat ada kendala buat upload tugasnya, yang susah sih pengguna iOs ya, karena ga ada aplikasinya juga. Ini akhirnya solusi buat bisa mengumpulkan tugas ospek ya pinjam HP teman yang android,” pungkas Angger.

Ketidak efisiennya aplikasi EM UB APPS ini juga dirasakan oleh Ale selaku teman Angger. Meskipun ia sebagai pengguna android menurutnya, deadline penugasan sebelumnya terlalu mendadak, sehingga menyebabkan aplikasi crash. “Buat penugasannya kan awalnya dikasih tau H-3 jadi kayak mepet banget dan menyebabkan pengumpulan agak sulit. Akhirnya dari panitia kasih kompensasi tenggat waktunya jadi 20 Agustus,” imbuh Ale.

Saat rilisan pers Senin malam, Pugoh Ananta Putra selaku Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2023 memberikan tanggapannya “Terkait EM UB APPS yang mengalami kesulitan di iOs, memang saat verifikasi iOs ini lebih rumit daripada android. Karena dari CO PIT saya juga setelah kita kirim revisi lagi, kita kirim revisi lagi, kirim revisi lagi jadi kaya skripsi kalau kita buat aplikasi di iOs. Beda kalau android persyaratannya lebih mudah. Jadi memang butuh waktu untuk membuat aplikasi di iOs. Tentu solusinya bisa memakai EM UB APPS di laptop seperti WhatsApp web” pungkasnya.

Alternatif lain pengumpulan tugas ospek dapat dilakukan dengan menggunakan Emulator untuk iOs tambah Dinda Rahmalia selaku Wakapel 3 Perencanaan dan Fasilitator RAJA Brawijaya 2023. Selain itu, menanggapi permasalah tersebut pengumpulan tugas juga bisa melalui Google Classroom yang sudah disediakan oleh pihak dosen. Namun, pelaksanaan pengumpulan tugas via Google Classroom ini masih di follow up kembali oleh kepada panitia dosen.

Tak hanya terkait ketersediaan aplikasi di platform iOs. Permasalahan terkait sekuritas masih menghantui aplikasi EM UB APPS yang digadang-gadang sudah one gate system. Keamanannya sangatlah rawan, untuk mengakses penugasan RAJA Brawijaya entah maba ataupun bukan, faktanya mahasiswa dapat memilih cluster sesuka hati dan tidak ada double cross check oleh admin. Sehingga, meski NIM yang terdaftar jelas bukan angkatan 2023 tetaplah bisa mengakses penugasan layaknya seorang maba. Selain itu, grup chat cluster EM UB APPS menjadi satu-satunya grup yang difasilitasi oleh panitia, jadi sangatlah rawan bila dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Lantas terbesit pertanyaan. Jika EM UB APPS sudah layak guna, mengapa ujung-ujung pengumpulan tugasnya kembali menggunakan Google Classroom? Apakah kegunaan dari aplikasi berbasis one gate system ini sudah teruji? Mungkin jawaban tersebut sudah dapat disimpulkan sendiri.

Penulis: Nisrina

Editor: Diandra Putri

Ilustrator: Danendra Reza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com