Sudah Maksimalkah Fungsi Pusat Pengaduan?

Stand Pusat Pengaduan POSTER FP UB

 

Malang, CANOPY – Program Orientasi Studi Terpadu (POSTER) Fakultas Pertanian 2016 telah resmi dibuka pada selasa (31/08). Salah satu pelayanan yang diberikan oleh panitia kepada mahasiswa baru adalah Pusat Pengaduan. Pusat Pengaduan adalah salah satu amanat dari Undang-Undang Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PROBINMABA) yang terdiri dari Tim Pengawas dan delegasi dari masing-masing HMJ yaitu HMIT, PERMASETA, HIMADATA dan HIMAPTA.
Fungsi dan tugas Pusat Pengaduan adalah untuk menampung dan menyampaikan keluhan mahasiswa baru (Maba) kepada pihak yang terkait. “Ketika maba memiliki pengaduan atau hal-hal apapun yang dirasa oleh maba perlu dilaporkan, pusat Pusat Pengaduan adalah tempatnya,” ungkap Denis Ardiansya selaku Ketua Pelaksana POSTER 2016.
Untuk memberitahukan pelayanan ini, panitia terutama Divisi Pendamping memberikan info kepada maba, memberikan waktu serta pendampingan kepada maba untuk menyampaikan keluhan. Dari segi MC Spot juga selalu menyampaikan info mengenai Pusat Pengaduan.
Banyak hal yang dapat disampaikan ke Pusat Pengaduan. Misalnya, mengenai ketidaknyamanan maba terhadap fasilitas maupun pendampingan dari panitia. Untuk menyampaikan pengaduan, maba dapat melakukan dengan dua cara. Cara pertama, maba dapat datang langsung. “Mahasiswa baru bisa izin ditengah-tengah acara dengan pendampingan dari Divisi Pendamping dan Keamanan,” ujar Denis. Setelah itu, pendamping atau keamanan akan mengarahkan maba ke stand Pusat Pengaduan yang terletak di parkiran Gazebo RadenWijaya disamping pintu dua.

Cara yang kedua adalah dengan melalui SMS atau telepon. Cara yang kedua ini merupakan hasil kesepakatan dari Pusat Pengaduan. “Nomor sudah tertera pada banner di stand Pusat Pengaduan,” ujar Anang NurArdianto, Ketua Umum PERMASETA periode 2016/2017, salah satu delegasi Pusat Pengaduan. Nomor Pusat Pengaduan juga tertera di setiap ruangan pemberian materi, “nanti pendamping akan memberi info kepada mahasiswa baru pada saat ice breaking terkait Pusat Pengaduan tersebut,” tambah Denis.

 

Tampung Keluhan

Sampai hari pertama POSTER 2016, beberapa keluhan yang masuk adalah tentang fasilitas yang kurang memadai seperti LCD yang tidak menampilkan gambar dengan jelas dan kurangnya AC di ruang kelas saat penyampaian materi. “Saya menemui dulu kemudian mengajak rekan-rekan panwas untuk berdiskusi,” ungkap Ahmad Khoirudin, selaku Presiden BEM. Dalam hal keluhan terhadap panitia seperti penggunaan kata-kata yang tidak pantas, tindak lanjut dan tegas dari Tim Pengawas adalah teguran kepada Presiden BEM kemudian disampaikan kepada Ketua Pelaksana POSTER. “Karena Presiden BEM bertanggungjawab terhadap POSTER,” ungkap Syaihul Ulum.

Terkait pengaduan terhadap fasilitas yang kurang memadai, Tim Pengawas akan menyampaikan keluhan dalam bentuk buku rekapan kepada pihak fakultas. “Jika sudah seperti itu, bukan lagi masalah POSTER sebenarnya tapi sudah menjadi tanggung jawab Fakultas,” jelas Syaihul Ulum, selaku Tim Pengawas POSTER.

Namun, terdapat perbedaan antara Pusat Pengaduan dan Tim Pengawas. Fungsi Pusat Pengaduan hanya menunggu pengaduan dari maba, tidak mobile. “Sedangkan Tim Pengawas dapat mencari aspirasi, salah satunya dengan cara mendatangi ke kelas-kelas dan menanyakan kepada maba tentang keluhan-keluhan asal tidak mengganggu jalannya acara,” ujar Ulum saat ditemui Reporter Canopy pada Selasa (31/08).

Tidak terdapat kendala yang cukup serius dalam menjalankan tugas Tim Pengawas. Namun kurang pahamnya panitia terutama peserta tentang alur pengaduan menjadi PR untuk Pusat Pengaduan dan Tim Pengawas kedepannya. “Masih banyak panitia atau mahasiswa yang kurang memahami alur Pusat Pengaduan dan Tim Pengawas, termasuk tentang undang-undang. Treatment sosialisasinya juga belum dapat diterapkan secara kondusif,” Ulum menambahkan.

Keluhan lain yang dirasakan oleh salah satu peserta POSTER 2016 adalah terlalu banyaknya penugasan yang diberikan oleh panitia, “Paling berat itu pembuatan buku agraris karena harus membuat dari awal, menyampuli dan menulis sebanyak 25 poin,” ungkap Wahyu Satria, anggota kelompok 21.

 

Reporter: Luluk Kurniawati

Editor: Alif Nur Rizki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com