Menumbuhkan Ekonomi Lokal Melalui Diversifikasi Pengolahan Kentang dan Pengembangan UMKM di Dusun Jarak Ijo

Melimpahnya produksi kentang di Desa Ngadas menjadikannya sebagai komoditas dengan nilai ekonomis yang tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemanfaatan komoditas kentang menjadi beberapa olahan yang dapat meningkatkan nilai jual. Oleh karena itu, Tim KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dibawah bimbingan Dian Islami Prasetyaningrum, S. S., M. Pd. serta Dr. Ir. Agustina Shinta Hartati Wahyuningtyas, M. P. selaku dosen pembimbing lapang mengembangkan program kerja penyuluhan diversifikasi dan demonstrasi pengolahan komoditas kentang serta strategi pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo. Program tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Dusun Jarak Ijo dalam mengembangkan inovasi pengolahan komoditas kentang sehingga dapat dikomersialkan selain sebagai bahan mentah.

Program kerja yang dilaksanakan terbagi menjadi dua hari, yaitu hari Kamis (11/07/2024) dan hari Sabtu (13/07/2024). Program kerja yang dilaksanakan pada hari Kamis bertempat di Balai Dusun Jarak Ijo mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB Sementara itu, program kerja yang dilaksanakan pada hari sabtu bertempat di Teras Posko Tim PKM mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Pada rangkaian program kerja di hari Kamis (11/07), kegiatan pengolahan kentang dan sosialisasi penyuluhan pengembangan UMKM dilakukan selama kurang lebih 4 jam. Kegiatan diawali dengan pengolahan kentang mentah menjadi kentang mustofa yang dipandu oleh Khansa Labibah dan Aldi Sembiring selaku penanggung jawab. Kegiatan berlanjut dengan pengolahan kentang mentah menjadi cimol kentang yang dipandu oleh Mayanjani Lestari dan Muhammad Abbas.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan melakukan sosialisasi dengan berbagai topik dan penyuluhan pengembangan UMKM yang dibagi menjadi empat sesi, yaitu pemaparan materi positioning, branding, kemasan dan ilustrasi produk, serta digital marketing.

Sesi pertama mengenai topik positioning dipaparkan oleh Khansa Zhafira. Dilanjutkan pemaparan oleh Alifah Nasywa mengenai topik branding. Lalu, pemaparan topik kemasan dan ilustrasi produk dilakukan oleh Muhammad Najwan . Terakhir, sesi pemaparan yang dilakukan oleh Cintantya Salma membahas mengenai digital marketing.

Dalam sesi tanya jawab antara Ibu PKK Dusun Jarak Ijo dan Tim KKN FP UB, antusiasme warga dapat terlihat dari berbagai pertanyaan yang dilontarkan.

“Mas ini gimana, ya, jualnya biar olahan cimol dan kentang mustofa bisa awet?” ujar Bu Joko selaku Ibu Kepala Dusun Jarak Ijo.

Menanggapi hal tersebut, diketahui bahwa produk cimol dijual dalam bentuk frozen food sehingga dapat lebih awet jika dipasarkan, sedangkan untuk mengawetkan kentang mustofa dapat diletakkan dalam kemasan kedap udara. Selain itu, untuk memaksimalkan daya simpan dapat ditambahkan silica gel didalamnya.

Sementara itu, di hari Sabtu (13/07), dilaksankan program kerja penyuluhan diversifikasi olahan kentang serta demonstrasi pembuatan tepung sari pati kentang menjadi mie kentang. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu RT 01 Dusun Jarak Ijo. Penyuluhan diversifikasi olahan kentang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang masih awam terhadap inovasi produk olahan kentang.

“Pernah, Mbak, sebelumnya ibu-ibu membuat keripik kentang untuk dijual. Namun, ternyata mendapatkan banyak complain dari pembeli seperti keripiknya tengik dan melempem. Hal ini dikarenakan, kita (red. Ibu-ibu RT 01) usahanya masih skala rumahan, sehingga pengering dan sealer-nya masih kurang optimal untuk melakukan produksi dan dijual dengan kualitas yang baik,” ujar Bu Puliani selaku Ibu Ketua RT 01.

Selain itu, dijelaskan juga bahwa Ibu-Ibu RT 01 telah memanfaatkan tepung sari pati kentang menjadi kue kering untuk konsumsi pribadi pada hari-hari tertentu. Ketika penyuluhan diversifikasi olahan kentang dilakukan, Tim KKN FP UB memaparkan bahwa tepung sari pati kentang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan mie kentang dan hal tersebut mendapatkan respon positif dari ibu-ibu RT 01.

“Wah ternyata cara bikinnya gampang ya mbak, tapi mungkin selanjutnya saya akan coba masak mie kentangnya pakai bumbu khas Jarak Ijo” ujar Ibu Puliani selaku Ibu Ketua RT 01.

Tim KKN FP UB berharap program kerja yang telah dilakukan serta alat dan bahan pembuatan mie yang dihibahkan kepada ibu-ibu RT 01 Dusun Jarak Ijo dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi warga Dusun Jarak Ijo.

“Harapannya, program kerja yang telah dilaksanakan dapat diterima dan diimplementasikan secara mandiri, sehingga dapat mengembangkan potensi ekonomi kreatif Dusun Jarak Ijo” ujar Asraf Ananda selaku Master of Ceremony.

Penulis: Tim KKN FP UB Desa Ngadas

Editor : Cahyani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf konten ini merupakan hak cipta kami. Untuk menduplikasi karya ini dapat menghubungi kami di redaksi@persmacanopy.com