PEMILWA FP UB
Pemilihan Wakil Mahasiswa (PEMILWA) FP-UB kembali digelar. Perhelatan pesta demokrasi ini dilaksanakan untuk memilih anggota DPM dan Presiden BEM FP untuk periode selanjutnya.
Malang, CANOPY – Kamis (8/12) dilaksanakan Pemilihan Wakil Mahasiswa (Pemilwa) untuk memilih anggota DPM dan Presiden BEM FP UB untuk periode 2017. Pemilwa kali ini diramaikan dengan sepuluh nama calon DPM dan dua nama calon Presiden BEM.
Tempat Pemungutan Suara (TPS) berada di Gedung Sentral 1.1 dan dibagi menjadi dua bagian yaitu untuk Agroekoteknologi dan Agribisnis.
Terdapat 1807 surat suara yang desediakan oleh panitia dari jumlah sebelumnya 2639 surat suara. Jumlah tersebut dikurangi karena terjadi kesalahan dalam percetakan surat suara.
Ada Sedikit Peningkatan
Asril Priandi, salah satu Steering Commite mengungkapkan bahwa ada peningkatan partisipasi mahasiswa pada Pemilwa kali ini. Selain partisipasi dalam mencoblos, peningkatan mahasiswa yang ingin mencalonkan juga terjadi. “Pemilwa kali ini ada peningkatan terutama partisipannya untuk yang mencoblos. Selain itu, peningkatan dari pencalonannya, zaman saya (2015, red) ada 8 nama calon, sekarang ada peningkatan jadi 10 nama calon DPM,” tuturnya.
Jadwal Pembukaan TPS Ngaret
Pembukaan Pemilwa kali ini mengalami sedikit keterlambatan jadwal. TPS baru dibuka pukul 09.56 WIB, tidak sesuai dengan jadwal semula yaitu 08.00 WIB. Hal ini dibenarkan oleh Koordinator Acara, Indah Indriani. Menurutnya, miskomunikasi panitia patut menjadi sorotan, karena hal itu, pembukaan TPS menjadi telat. “Namun, untuk registrasi terakhir pukul 17.00 WIB tetap seperti jadwal awal,” ujarnya.
E-vote Belum Jadi Pilihan
Pada momen Pemilwa kali ini, panitia penyelenggara masih menggunakan pencoblosan secara manual, tidak melakukan e-vote seperti yang diselenggarakan Fakultas lain maupun Pemira Universitas. Hal itu dikarenakan kurangnya persiapan yang dimiliki oleh panitia, karena panitia sendiri baru terbentuk kurang dari satu bulan yang lalu. “Jadi panitia belum sanggup untuk mengadakan e-vote pada Pemilwa tahun ini,” tambahnya.
Namun, beberapa mahasiswa juga menyayangkan tidak dijalankan sistem e-vote ini, salah satu Raka Irfan yang berharap Pemilwa kedepan bisa diaplikasikan sistem e-vote. “Lebih baik e-vote saja, soalnya lebih efektif dan efisien,” ujarnya.
Harapan kedepannya
Harapan-harapan muncul untuk terselenggaranya Pemilwa kali ini. Salah satunya, Eko Febrianto yang berharap untuk berjalannya DPM yang lebih baik kedepannya. “Untuk DPM yang terpilih, semoga bisa memperbaiki masalah internalnya, dan tentunya jangan hanya mengejar jabatan,” ujar Kahim Himapta itu.
Presiden BEM, Ahmad Khoirudin juga ingin menitipkan pesan untuk Presiden BEM terpilih nanti. “Karena saya tahu kedua calon ini bagus, yang nomor 1 adalah wakil saya yang nomor 2 menteri saya. Harapannya, PR-PR saya yang kemarin supaya bisa dibenahi, dan PR kedepan juga masih banyak,” ucap Udin, sapaan akrabnya.
Selain itu, Indah Indriani selaku Koordinator acara juga berharap mahasiswa tetap bisa memilih dengan objektif, bukan subjektif. “Tidak terpancing omongan orang- orang, tapi juga melihat kinerja dan potensi calon,” ujarnya. Indah juga menambahkan, agar para calon yang terpilih bisa menjalankan amanahnya dengan baik. “Untuk calon yang terpilih bisa benar-benar amanah, dan bisa bersikap adil tidak hanya memikirkan salah satu pihak,” pungkasnya. (roy/dffu/thor)