Semarak PKKMB RAJA Brawijaya Kembali Digelar Secara Hybrid
Pelaksanaan PKKMB Universitas Brawijaya atau yang sering disebut RAJA Brawijaya pada tahun 2024 kembali diselenggarakan dengan konsep hybrid selama 3 hari. Kegiatan ini menggabungkan metode daring dan luring, berbeda dengan tahun sebelumnya yang sepenuhnya dilaksanakan secara luring.
Pada tahun ini, kegiatan PKKMB diikuti oleh 14.821 mahasiswa baru. Jumlahnya terhitung lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai 15.488 mahasiswa. Meskipun jumlah peserta PKKMB tahun ini sedikit berkurang, pihak panitia memilih untuk melaksanakan kegiatan dengan konsep hybrid, bukan sepenuhnya luring seperti tahun sebelumnya.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan Dr. Sujarwo, S.P., M.P. menjelaskan bahwa pelaksanaan PKKMB secara hybrid bertujuan agar tidak terjadi keresahan pada masyarakat akibat kemacetan yang timbul akibat adanya PKKMB UB.
“Jika dilaksanakan secara luring penuh akan menimbulkan keresahan kemacetan di masyarakat. Dan kemacetan akan terjadi nyaris satu minggu penuh karena PKKMB yang dilaksanakan selama tiga hari di tingkat universitas akan dilanjutkan dengan kegiatan di fakultas pada 15-18 Agustus 2024,” katanya.
Muhammad Faiq Fedayeen selaku Wakil Ketua Pelaksana 2 Media dan Kemitraan RAJA Brawijaya menambahkan, adanya hybrid ini selain untuk mengurangi kemacetan juga untuk menekan pendanaan dari RAJA Brawijaya.
“RAJA Brawijaya tahun ini dilakukan secara hybrid juga ada pertimbangan dari Prof Widodo, yang di sini selaku rektor juga. Di mana Prof Widodo mempertimbangkan bahwasanya ini terkait dengan arus lalu lintas juga,” ujar Faiq.
Pak Sujarwo menambahkan, walaupun dalam pelaksanaannya dilakukan secara daring dan luring, pada hari pertama yaitu sekitar 14.821 mahasiswa baru akan tetap melakukan kegiatan upacara pembukaan secara bersama-sama di lapangan rektorat.
“Setelah melaksanakan opening ceremony, sekitar 5.000 mahasiswa akan dimobilisasi menuju tiga gedung, yaitu GOR Pertamina, Auditorium, dan Samantha Krida. Sisanya sekitar 10.000-an mahasiswa akan kembali ke rumah masing-masing untuk mengikuti kegiatan daring. Hari berikutnya mahasiswa dengan kloter baru akan mengikuti kegiatan secara luring di tiga lokasi tersebut,” imbuhnya.
Faiq kemudian menjelaskan bahwa mahasiswa baru yang ada pada opening ceremony juga sudah termasuk mahasiswa PSDKU Kediri. Pihak PSDKU Kediri sudah berkoordinasi dengan pihak Panitia RAJA Brawijaya terkait mobilisasi dari Kediri ke Malang.
“Yang datang hari ini juga termasuk mahasiswa baru PSDKU Kediri. Terkait dengan mobilisasi dari PSDKU ke sini sudah terdapat komunikasi juga antara DPM maupun BEM UB Kediri kepada Kami. Dan tadi pagi sekitar jam 3 mereka sudah sampai dengan rombongan membawa 2 bus dan 4 elf,” ungkapnya.
Setelah mengikuti kegiatan, beberapa mahasiswa baru menyampaikan tanggapan mereka terkait pengalaman yang dialami. Salah satu mahasiswa baru menyebutkan bahwa acara berlangsung sangat seru, namun, karena kegiatan offline yang dijalankan hanya berlangsung satu hari penuh, sehingga keseruan yang dirasakan kurang maksimal.
Tanggapan lain juga menyebutkan bahwa saat pelaksanaan daring juga cukup menyenangkan, namun dinilai kurang efektif dikarenakan banyak mahasiswa yang terkendala jaringan dan device.
Penulis: Tiara Wahyuni dan Siti Nurkholifah
Editor: Danendra Reza