Khawatir, Orang Tua Maba Ikut Saksikan Upacara
Malang, CANOPY – Kasus perploncoan yang kerap terjadi pada kegiatan ospek di Perguruan Tinggi masih menyisakan kekhawatiran dimata orang tua/ wali. Meskipun perploncoan dan tindak kekerasan pada masa orientasi dan pengenalan kehidupan kampus sudah tidak diperbolehkan, tetap saja masih membuat kekhawatiran dimata orang tua/ wali. Salah satunya, terlihat pada rangkaian acara penyambutan mahasiswa baru Universitas Brawijaya yang digelar pada selasa, (30/08) di lapangan Rektorat Universitas Brawijaya.
Murti (46) salah seorang orang tua dari mahasiswa baru Universitas Brawijaya dengan antusias berkumpul dengan orang tua mahasiswa yang lain di area post kesehatan disamping gedung FILKOM UB. Ia memperhatikan barisan mahasiswa baru dari kejauhan.
“Kita dari penginapan jadi bisa masuk, kalo dari luar itu engga dibolehkan masuk,” tutur Wanita asal Trenggalek itu.
Murti mengungkapkan, kalau kegiatan Pengenalan kehidupan kampus ini juga terlihat tidak memberatkan anaknya. Menurutnya masih dalam batas ringan dan masih bisa diterima. “Tidak ada masalah, masih standard dan mendidik,” tambah orangtua dari mahasiswa baru Fakultas Pertanian tersebut.
Ketika dikonfirmasi mengenai kehadiran orangtua maba di area upacara penyambutan, Izhar Humam Ibrahim selaku wakil ketua pelaksana raja Brawijaya 2016, menuturkan bahwa orangtua maba tersebut masih menyimpan kekhawatiran, “ karena mungkin mereka masih mendengar ospek itu perpeloncoan dan sebagainya, kita (panitia -red) rasa tidak perlu ada perasaan seperti itu lagi,” ungkapnya.
Peneguran dari panitia juga tidak dilakukan karena dirasa tidak mengganggu jalannya acara penyambutan mahasiswa baru terutama saat mobilisasi. (dwi/anr)