Terobosan Baru PPM 2023 Tingkatkan Skill Mahasiswa Baru Melalui Materi Perbanyakan Tanaman
Malang-Canopy (16/10). Pengembangan Potensi Mahasiswa (PPM) 2023 merupakan rangkaian kedua dari Program Orientasi Studi Terpadu (POSTER) FP UB 2023 secara resmi dilaksanakan tanggal 14-15 Oktober 2023 di UB Sport Center. Pada PPM 2023 kali ini mengusung tema “Pengembangan Potensi Mahasiswa Pertanian Guna Mewujudkan Insan Akademis yang Berkarakter Kebangsaan, Berintelektual Kreatif, dan Berdaya Saing Tinggi Sebagai Insan Pengabdi yang Bermanfaat Bagi Masyarakat Bangsa dan Negara”. Salah satu terobosan baru dalam PPM 2023 saat hari pertama (Sabtu,14/10) adalah materi teknik perbanyakan tanaman.
Menariknya ialah mahasiswa baru tak hanya sekadar meresume materi seperti rangkaian-rangkaian PPM tahun sebelumnya, kini terdapat pula praktik bagaimana cara perbanyakan tanaman yang dipandu langsung oleh Hadi Mokhamad Yusuf S.P. selaku ahli perbanyakan tanaman dari Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan serta Dr. Mochammad Roviq, S.P., M.P. selaku Plt. Sekretaris Departemen Budidaya Pertanian sebagai moderator. Rangkaian materi dimulai dengan pemaparan oleh Pak Hadi terkait dengan metode perbanyakan tanaman meliputi cangkok, stek, okulasi, grafting, top working, dan mini grafting.
“Materi ini sebenarnya materi satu semester, tapi pada kesempatan ini kita rangkum dalam satu sesi, tujuannya kalian (red. mahasiswa baru) lebih paham dan terjun langsung terkait dengan dunia pertanian” imbuh Pak Roviq saat sesi pemaparan materi. Setelahnya, dilanjutkan dengan sesi praktik langsung khususnya pada metode perbanyakan stek dan okulasi. Pada sesi ini, Pak Hadi mempraktikkan step by step cara stek dan okulasi kemudian diikuti oleh maba serta dibantu oleh kakak-kakak panitia. Pada sesi akhir praktik Pak Hadi memberikan arahan bahwa hasil praktik okulasi dan stek dapat dilihat 21 hari setelah tanam. “Nanti 21 hari setelah tanam jangan dilakukan pemupukan dulu, tunggu 2 sampai 3 hari setelahnya baru bisa dilihat hasilnya. Kalau semisal entres (batang atas) masih hijau, berarti stek dan okulasi berhasil, kalau semisal coklat berarti tanamannya mati. Nah kalau masih hijau bisa langsung plastiknya dibuka lalu dapat dilakukan pengurangan batang sebesar 2-3cm” pungkas Pak Hadi.
Menurut Kenn (bukan nama sebenarnya), selaku maba berpendapat bahwa materi terkait perbanyakan tanaman termasuk materi yang berkesan. “Seru, dikarenakan beda dari hari-hari sebelumnya, pada saat materi ini dapat langsung praktik ke pohon jeruk juga” pungkasnya. Sama halnya dengan Dewi (bukan nama sebenarnya) ia juga merasa saat materi tersebut tak merasa bosan. “Pada saat materi itu cukup seru, dan tidak membosankan. Jadi kita tadi layaknya praktik menyambung batang tanaman yang berbeda. Untuk tanaman utamanya pohon jeruk. Pertama pohon jeruknya kita sayat gitu, terus digabung sama batang satunya kemudian diikat jadi satu dengan plastik. Nanti kalau sudah ditunggu 21 hari setelah tanam buat lihat hasilnya” pungkas Dewi.
Terobosan berupa materi baru ini sudah sejalan dengan UU No. 1 Tahun 2023 Tentang Program Pembinaan Mahasiswa Baru Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada Pasal 11 ayat 2 terkait tujuan dari PPM yang berbunyi “Mengenali, menggali, dan mengembangkan potensi dasar yang dimiliki mahasiswa baru untuk meningkatkan potensi ilmiah atau akademik demi menunjang keberhasilan pendidikan”. Materi perbanyakan tanaman merupakan implementasi langsung dari substansi pasal tersebut. “Harapannya dengan materi baru ini maba 2023, punya suatu skill yang baru. Jadi setidaknya mereka punya gambaran kasar terkait pertanian. Kita ada 200 bibit pohon jeruk yang dibagi ke 40 kelompok, jadi masing-masing kelompok mendapat 5 bibit.” ujar Satria Anugera Pratama selaku Ketua Pelaksana POSTER FP UB 2023.
Keberlanjutan dari hasil praktik perbanyakan tanaman oleh mahasiswa baru ini nantinya akan dilihat dulu hasilnya. “Jadi kan ada 200 bibit, rencana kita (panitia) nantinya bibit itu akan kita lihat perkembangannya. Kan tidak semuanya nantinya berhasil. Karena esensinya kegiatan ini yakni maba tahu terlebih dahulu. Nanti kita (panitia) akan melakukan perawatan. Tadi bibit sudah kita taruh ke FP di depan kantor kemahasiswaan yang lama. Kalau nanti sudah tumbuh kita akan lakukan penanaman. Untuk siapa yang melakukan penanaman direncanakan bisa dilakukan teman-teman LKM yang bergerak di bidang pengabdian.” ujar Satria saat diwawancarai awak Canopy.
Penulis: Nisrina Marlita
Editor: Diandra Putri